Mohon tunggu...
Saufi Ginting
Saufi Ginting Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Azka Gemilang di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah ini Tak Boleh Kulupakan

14 Desember 2021   11:18 Diperbarui: 14 Desember 2021   11:22 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saufi Ginting, selaku ketua Panitia Musyawarah Besar I Dewan Kesenian Asahan meemberikan kata Sambutan (dokpri)

Tentu, di dalam spanduk itu ada hasil logo karya tangan Pak Sanif berdasarkan saran Pak Setiamin dan kawan-kawan saat rapat ketiga--meski di tengah Mubes I, saya baru tahu salah interpretasi saya mentransformasinya menjadi logo digital.  Haha. Tapi saya pura-pura saja tak tahu. Saya biarkan pak Sanif menjelaskannya pada para peserta. Haha...

Saufi Ginting, selaku ketua Panitia Musyawarah Besar I Dewan Kesenian Asahan meemberikan kata Sambutan (dokpri)
Saufi Ginting, selaku ketua Panitia Musyawarah Besar I Dewan Kesenian Asahan meemberikan kata Sambutan (dokpri)
Mubes yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2021 di Sunway Cafe Siumbut-umbut berjalan dengan khidmat. Bahkan di awal acara, dibarengi cakap-cakap berkualitas dengan Bang Azuzan dari Belanda, bang Tatan Daniel dan Bang Eddie Karsito dari Jakarta melalui zoom meeting, yang sengaja diundang oleh Bu Nurhabibie, eh, kayaknya ketiga tokoh ini yang meminta ikut Mubes, dengan zoom meeting. MasyaAllah. 

Ketiga tokoh tersebut adalah anak Kisaran yang berkiprah dan meninggalkan jejak baik untuk Asahan di tempat mereka tinggal saat ini. Rekam jejak mereka, dapat dilihat melalui berita media, dan aktivitas harian yang dapat kita baca di media sosial efbi yang mereka gunakan.

Bercakap-cakap seperti ini tak hanya membuat rindu, tapi ingin segera pulang ke kampung halaman di Kisaran, kata Bang Eddie Karsito. Ada banyak pesan kebaikan pula yang disampaikan bang Azuzan dan bang Tatan melalui zoom. 

Meski dengan peralatan pendukung kegiatan zoom meeting darurat -seadanya, sebab hanya menggunakan satu laptop saja tanpa infokus, dan pengeras suara mumpuni, serta menggunakan jaringan hotspot seluler dari HP-saya, mereka benar-benar menjadi teman setia, sahabat yang memberikan contoh bernas bagaimana caranya memberikan dukungan pada orang-orang di kampung halamannya. 

Dari awal hingga akhir acara, mereka ada. Bahkan hingga hari ini, grup WA pun tak henti memberikan nostalgia dari mereka. Menjadi catatan kebaikan dan kerinduan yang menganeka rasa.

Dibuka oleh bang Wenz Irawan sebagai pembawa acara, menjadi berkah dengan doa olah Pak Sanif, terasa syahdunya. Di tangan Pak Muliadi, sebagai ketua Sidang Pleno, sidang berjalan apik. Ditemani Bu Fithrowati, dan Pak Sanif (lagi) terpilih memimpin sidang pleno, semakin lebih sejuk. Bahkan, dengan anggun Pak Sanif membuka pemilihan ketua Dewan Kesenian Asahan secara aklamasi tanpa beban, nikmat terasa. Bang Willer disepakati bersama. Hingga terpilih 5 orang lagi sebagai formatur termasuk ketua terpilih. Ada Pak Umar Said, Pak Susia Wansyah, Pak Muliadi, dan saya.

Ah, pasti, tak boleh sejarah ini dilupakan. Harus kucatatkan.

Kisaran, 14-12-2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun