Surakarta (25/7), melihat dari kebutuhan masyarakat akan air berkualitas tinggi semakin pesat dari tahun ke tahun, dan air tanah dipandang sebagai salah satu sumber air bersih yang sangat potensial untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah yang berasal dari air hujan, salju ataupun sumber lainnya yang masuk ke dalam tanah dengan bantuan gravitasi.
Di sisi lain kualitas air tanah tersebut semakin menurun karena meningkatnya pencemaran air. Air tanah ini dapat dieksploitasi secara terus menerus namun harus tetap dijaga keseimbangan dan pelestariannya.
Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Azka Satria Widiputra yang juga sedang melaksanakan program "KKN Pulang Kampung" di daerah tempat tinggalnya tepatnya di Kelurahan Sangkrah, melakukan kegiatan berupa pemetaan keterdapatan sumur air tanah.
Kegiatan pemetaan tersebut dilakukan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui persebaran titik minatan atau dapat dengan kata lain untuk mengetahui keterdapatan sumur gali yang berada di daerah sekitar. Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan data berupa koordinat lokasi sumur dan kedalaman dari tiap sumur.Â
Data tersebut nantinya dapat dilakukan pengolahan menggunakan software "ArcGis" yang mana dari hasil pengolahan data tersebut dapat berupa peta yang menampilkan persebaran sumur gali dan dapat juga menampilkan kedalaman muka air tanah yang berada di daerah tersebut. Â
Selain itu, warga juga dapat mengetahui kualitas muka air tanah di daerahnya sehingga dapat juga dimanfaatkan sebagai langkah awal untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana terkhusus bencana banjir dengan cara pembuatan daerah resapan air, menjaga kebersihan sungai dan saluran air agar tidak tersumbat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H