Mohon tunggu...
Azka Ramadhan
Azka Ramadhan Mohon Tunggu... -

Yogyakarta, Southside | Broadcasting UMY 2010 | Football Addict | PSIM 1929 | @azkarmdn

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Matchday

16 Mei 2012   03:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:14 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak kecil begitu bahagia ketika menerima ajakan dari ayahnya untuk menonton sebuah pertandingan sepak bola, raut muka si anak seketika berubah menjadi ceria namun terharu ketika sang ayah menyodorkan dua lembar tiket bertuliskan ''UCL Final Liverpool vs AC Milan.''

Itu hanyalah potongan kecil dari film dengan latar belakang sepak bola yang berjudul "Will." Sebuah film yang menceritakan tentang militansi tanpa batas dari seorang bocah kecil untuk klub pujaannya, Liverpool FC.

Tapi bukan film itu yang akan saya bahas, namun saya sangat tertarik dengan satu potongan adegan yang sudah saya jelaskan di atas. Ya, adegan itu mengingatkan saya pada kenangan masa kecil dulu. Saya lahir di lingkungan yang sangat menggandrungi sepak bola dan semuanya adalah penggila PSIM Jogja, terang saja sejak kecil saya sudah mengidolakan PSIM Jogja, saya sudah hafal deretan chant supporter PSIM walaupun belum pernah sekalipun menonton langsung mereka bertanding. Tapi pada suatu hari (saat itu saya masih SD, tapi lupa kelas berapa) ketika ayah saya pulang dari kantor, beliau menyodorkan dua buah tiket pertandingan PSIM Jogja! Sontak saat itu juga saya merasa sangat bahagia bakal menonton langsung klub kebanggaan bertanding untuk pertama kali.

Itu sebuah flashback masa lalu yang sangat indah. Sekarang disaat ayah saya memiliki kesibukan yang semakin padat, hampir tidak mungkin saya bisa merasakan datang ke stadion, menonton sepak bola dengan ayah. Seingat saya, terakhir kali datang ke stadion dengan ayah adalah saat saya menginjak kelas dua SMP. Sudah sangat lama.

Walaupun sudah tidak pernah datang ke stadion lagi, ayah saya selalu menanyakan hasil pertandingan tiap saya pulang usai menonton PSIM. Saya dapat menangkap ekspresi wajahnya ketika saya menceritakan jalannya pertandingan. Sebuah ekspresi yang menunjukan kerinduan mendalam pada PSIM Jogja.

Terima kasih ayah, sudah mengajarkan anakmu ini mencintai dan mendukung sebuah klub sepak bola secara utuh, bukan hanya via layar kaca. Walaupun klub kita sekarang tengah terpuruk dan kesulitan mengulang hegemoni masa lampau.

Salam untuk semua pecinta sepak bola tanah air, maju terus sepak bola Indonesia. Regards!

Azka Ramadhan - @azkarmdn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun