Masjid yang berdiri di tengah-tengah kota Solo ini merupakan bentuk persahabatan antara bapak presiden Joko Widodo dan Sheikh Mohammed bin Zayed, masjid ini merupakan hibah yang diberikan oleh Sheikh Mohammed bin Zayed kepada Bapak Presiden Joko Widodo. Masjid ini telah menjadi pusat kegiatan religi yang signifikan. Dengan desain megah dan arsitektur yang indah, masjid ini dapat dikatakan sebagai replika dari Masjid Raya Sheikh Zayed di Abu Dhabi, walaupun replika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini memiliki sentuhan lokal pada bagian karpet dalam masjid yang bergambar batik dan motif kawung pada bagian pintunya.
Masjid Sheikh Zayed Solo bukan hanya sebagai tempat beribadah, namun juga memiliki potensi untuk menguatkan iman dan meningkatkan perekonomian, dari segi spiritual, Masjid Sheikh Zayed menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah dan merenung. Desain arsitektur yang megah dan artistik, mirip dengan masjid-masjid besar di Timur Tengah, menghadirkan suasana khusyuk dan sakral. Para jamaah dapat merasakan keagungan dan keindahan tempat ibadah ini, yang pada gilirannya dapat menginspirasi dan memperdalam keimanan mereka. Namun menguatkan iman juga dapat dengan menggunakan pengembangan program-program pendidikan, dan pengembangan faslitas yang ada. Contoh pengembangan progam-progam pendidikan dengan akan dibangunnya Islamic Center pada sekitar masjid tersebut, dengan dibangunnya Islamic Center itu diharapkan dapat menguatkan iman, karena dengan dibangun pendidikan dan pengajaran islam, maka seseorang akan bertambah pemahaman mereka akan syariat-syariat islam yang dapat menguatkan iman dalam diri mereka.
Selain itu, Masjid Sheikh Zayed sering mengadakan berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, ceramah, dan majelis taklim. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan agama, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar umat Islam. Dengan demikian, masjid ini berfungsi sebagai pusat komunitas yang mendukung perkembangan spiritual dan sosial.
Mengutip dari Jurnal Nurlaili, bahwasanya masjid sejatinya bukan hanya sebagi tempat ibadah umat Islam. Namun masyarakat lebih banyak mengetahui bahwa masjid hanya untuk ibadah. Bahkan bagi sebagian masyarakat menganggap jika ada kegiatan lain selain ibadah di masjid, adalah sesuatu yang tabu. Sebenarnya, sejak zaman Rasulullah S.A.W, masjid juga menjadi ruang untuk pendidikan, perkumpulan, bahkan sampai pada ruang politik Islam. Awal perkembangan masjid dalam umat Islam dapat dilihat pada zaman Rasulullah di mana masjid memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Masjid menjadi basis ilmu, sosial, dan politik pada masa Rasulullah bahkan sampai pada masa-masa setelah Rasulullah. Dimulai dari masjid, Rasulullah membangun kader-kader terbaik umat Islam untuk memimpin, mewarisi, dan memelihara ajaran Islam. Pada masa setelah Rasululullah, masjid mampu menjadi pusat kebudayaan Islam dan pusat berkembangnya ilmu pengetahuan baik agama maupun umum. Fungsi masjid dalam kerangka pemberdayaan religi ini, dapat dilihat dalam beberapa konsep. Pertama, konsep keberadaan masjid sebagai ruang ibadah dan dakwah, kedua konsep pemberdayaan yang berbasis religi, ketiga fungsi masjid dalam konteks edukasi dan sosio kultural.
Dari sisi ekonomi, kehadiran Masjid Sheikh Zayed juga membawa dampak positif yang signifikan. Sebagai destinasi wisata religi, masjid ini menarik ribuan pengunjung setiap bulannya, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini memberikan peluang besar bagi para pelaku usaha lokal, seperti pedagang makanan, suvenir, dan penginapan, untuk meningkatkan pendapatan mereka. Sehingga dengan adanya kunjungan wisatawan, sektor transportasi juga mendapatkan manfaat. Jasa transportasi seperti taksi, ojek online, dan angkutan umum lainnya mengalami peningkatan permintaan. Hal ini menciptakan siklus ekonomi yang sehat, di mana berbagai sektor saling mendukung dan berkembang bersama.
Secara keseluruhan, Masjid Sheikh Zayed Solo bukan hanya tempat untuk beribadah, tetapi juga sebuah ikon wisata religi yang memiliki dampak positif ganda: memperkuat iman umat Islam dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Potensi ini harus terus dikembangkan dan didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, agar manfaat yang dihasilkan semakin optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H