Mohon tunggu...
Azka Maulida
Azka Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Angkatan 2020.

Artikel yang saya tulis sebagian besar mengenai pengabdian yang saya lakukan saat menempuh Program Mahasiswa Berdesa oleh Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Galakkan PHBS dan Kematangan Reproduksi Guna Turunkan Angka Stunting di Dusun Leces, Desa Sukojember

25 Juli 2023   11:00 Diperbarui: 26 Juli 2023   10:22 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Sosialisasi Oleh Ketua Tim Promahadesa Sukojember - Dok. pribadi

Tim Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) Sukojember dari Universitas Jember mengadakan sosialisasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kematangan reproduksi di Dusun Leces, Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember pada hari Sabtu (22/7/2023).

Promahadesa merupakan program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Program ini memberikan kebebasan untuk mahasiswa yang lolos pendanaan melakukan pemberdayaan masyarakat ke mitra sasaran. Dalam hal ini tim memilih Desa Sukojember untuk melaksanakan inovasinya. 

Menurut survey yang telah dilakukan, masih banyak masyarakat Desa Sukojember yang kurang menyadari akan pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa kita dapati dengan banyaknya dari mereka yang masih melakukan mandi, cuci, kakus di sungai. "Di sini masih banyak yang belum punya kamar mandi sendiri di rumah, terkadang sekalipun sudah punya kamar mandi sendiri banyak yang lebih memilih tetap ke sungai karena lebih enak di sana," ujar Ibu Indah selaku salah satu kader di Dusun Leces.

Tidak hanya mengenai PHBS, permasalahan lain yang ada di Desa Sukojember utamanya pada Dusun Leces adalah masih tingginya angka stunting. "Untuk di Desa Sukojember, dusun yang masih tinggi angka stuntingnya itu ada di Dusun Leces," Ujar Ibu Nita selaku bidan di Desa Sukojember. Tingginya angka stunting dapat berkaitan dengan kurangnya pemahaman seorang ibu untuk mengetahui poin-poin indikator dalam PHBS. Pengetahuan mengenai PHBS penting untuk seorang ibu pahami demi pemberian gizi yang optimal pada anak. Hal ini dikarenakan ibu memiliki peran penting dalam perawatan anak.

Berdasarkan permasalahan yang ada pada Desa Sukojember, maka tim Promahadesa tertarik untuk melakukan sosialisasi mengenai PHBS serta kematangan reproduksi. Sosialisasi ini dihadiri oleh ibu hamil serta ibu yang memiliki anak kecil. Sosialisasi dilakukan oleh tim Promahadesa Sukojember yang dibimbing oleh drg. Agustin Wulan Suci D., MDSc dan diketuai oleh Azka Maulida dengan anggotanya, yaitu Halawatin Salwa, Cheija Wandanti, Jihan Tahira K., Winnya Pradiyta W., Niken Ayu L., Isfina Salsabilla, dan Ayu Hamelia P.  Adapun anggota tim Promahadesa Sukojember terdiri dari Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan serta Fakultas Farmasi.

Pembukaan Sosialisasi Oleh Ketua Tim Promahadesa Sukojember - Dok. pribadi
Pembukaan Sosialisasi Oleh Ketua Tim Promahadesa Sukojember - Dok. pribadi

"Di sini kami ingin belajar bersama serta sharing ilmu mengenai PHBS serta stunting yang akan dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama kami akan membahas mengenai PHBS dan kematangan reproduksi, kemudian pada pertemuan selanjutnya kami akan membahas mengenai stunting serta melakukan demo memasak MP-ASI dengan resep sederhana yang telah kami siapkan," Ujar Azka Maulida selaku ketua Promahadesa saat menyampaikan perkenalan ketika pembukaan sosialisasi.

Pemberian Materi Sosialisasi oleh Mahasiswi Promahadesa Sukojember - Dok. pribadi
Pemberian Materi Sosialisasi oleh Mahasiswi Promahadesa Sukojember - Dok. pribadi

Acara diawali dengan pembukaan lalu dilanjutkan pembagian pre-test sebelum pemberian materi dimulai. Pemberian pretest ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman masyarakat sekitar mengenai PHBS serta kematangan reproduksi untuk penurunan angka stunting. Ibu-ibu juga diberikan leaflet yang telah disusun untuk meningkatkan pemahaman akan materi yang diberikan. Kegiatan berjalan cukup interaktif dengan antusiasme ibu-ibu untuk belajar bersama dengan sesekali menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Acara kemudian dilanjutkan dengan sharing bersama serta pembagian post-test untuk mengukur tingkat pemahaman ibu-ibu setelah pemberian materi.

Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan untuk masyarakat Dusun Leces lebih menyadari akan pentingnya hidup bersih dan sehat serta memahami akan kematangan reproduksi yang kedepannya diharapkan dapat menurunkan angka pernikahan dini dan stunting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun