Rudi si Sok Jagoan yang Berakhir di Tahanan
Namanya Rudi. Dia bersekolah di suatu STM di Jakarta. Dia berumur 17 tahun dan sekarang duduk di bangku kelas 11. Dia termasuk salah satu murid nakal di sekolahnya. Dia sering tawuran, bolos, merokok dan lain lain.
Bel pulang berbunyi, Rudi dan teman temannya bergegas meninggalkan ruang kelas. Seperti biasa, Rudi pulang dengan teman temannya sembari menghisap rokok sambil berjalan. "Aku duluan Rud" ucap temannya ketika akan berbeda arah jalan. " Ok, hati hati bro" ucap Rudi.
Rudy melanjutkan perjalanan menuju rumah. Sebelum sampai di rumah, Rudy melihat gerombolan remaja SMA yang sedang menongkrong di tepi jalan. Saat akan melewati gerombolan remaja tersebut, Rudy dengan sengaja menendang kaleng minuman yang ada di jalan ke arah salah satu remaja tersebut. Sontak remaja tersebut marah dan langsung berdiri menuju Rudi. "Kenapa kau menendang kaleng ke arahku" ucap remaja SMA tersebut. " Kau menghalangi jalanku" ucap Rudi. "Kan kau bisa lewat ditengah jalan sedangkan kami hanya nongkrong di tepi jalan" ucap remaja SMA tersebut sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Rudi.
Rudi yang tidak terima langsung menendang bagian perut remaja SMA tersebut hingga terjatuh dan Rudi langsung kabur. Tidak terima temannya ditendang remaja SMA lainnya langsung mengejar Rudi sambil berteriak "woi kemari kau", tetapi Rudi berhasil lolos dari kejaran tersebut. Keesokan harinya saat Rudi pulang sekolah, ia dihadang gerombolan remaja SMA. Remaja SMA tersebut langsung memukul, meninju dan menginjak Rudi. Untungnya ada warga yang melihat dan langsung membubarkan pengeroyokan tersebut.
Tidak terima dirinya dikeroyok, saat disekolah Rudi menceritakan kalau kemaren dirinya dikeroyok segerombolan remaja SMA. Rudi mengajak teman temannya untuk tawuran, dan teman temannya menyetujuinya. Saat bel pulang berbunyi, Rudi langsung menuju rumah temannya untuk mengambil celurit dan senjata tajam lainnya.
Rudi dan teman temannya langsung menuju ke tempat nongkrong remaja SMA tersebut. Saat sampai di lokasi, Rudi yang tersulut emosi langsung mengejar gerombolan remaja SMA tersebut sambil membawa celurit. Remaja SMA tersebut yang tidak tahu apa apa langsung lari ketakutan. Rudi dan teman temannya terus mengejar. Saat sedang lari, salah satu remaja SMA tersebut terjatuh, Rudi yang sangat emosi langsung membacok kaki remaja SMA tersebut.
Beruntung saat pembacokan itu, ada mobil patwal polisi yang sedang berpatroli. Polisi langsung menembakan tembakan peringatan agar Rudi dan teman temannya menyerahkan diri. Rudi dan teman temannya hanya bisa pasrah saat dibawa ke kantor polisi.
Siswa SMA yang terkena bacokan langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Orang tua kedua belah pihak dipanggil ke kantor polisi untuk Menyelesaikan masalah ini. Orang tua dari siswa SMA tersebut tidak terima anaknya terluka dan tetap akan menempuh jalur hukum. Sesuai pasal, Rudi akan di penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 4 tahun. Hanya Rudi yang dipenjara, teman temannya hanya di berikan sosialisasi.
Setelah dinyatakan bersalah dan divonis penjara, Rudi hanya bisa pasrah dan menyesal. Pada saat itu orang tua Rudi berkata "berubah lah nak".
Selama di penjara Rudi menyadari kesalahannya selama ini yang tidak mendengarkan nasehat orang tua nya. Rudi bertekad ingin berubah dengan meminta maaf kepada orang orang yang pernah disakitinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H