Mohon tunggu...
Z   K   Y
Z K Y Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bola kaki, Badminton, Lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembakar Berakhir Penyesalan

1 November 2023   20:00 Diperbarui: 1 November 2023   20:02 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada hari jumat, Rafi berencana ingin bermain bola dengan teman temannya. Lalu selesai makan ia memanggil teman didepan rumahnya yang bernama Aga untuk mengajak bermain bola.

  Setelah sampai dilapangan teryata teman teman udah banyak yang nunggu. Setelah Rafi dan Aga tiba, mereka lanjut bermain bola sambil membagi tim. Setelah selesai membagi tim, Rafi dan teman temannya langsung bermain bola. Tak lama kemudian ada seseorang yang menentang bola yang bernama Zahid. Zahid menendang bola dan tidak sengaja mengenai duri dan akhirnya permainan bola terhenti disitu. Banyak teman teman yang marah termasuk Rafi. Pada akhirnya Zahid meminta maaf kepada teman teman  dan disitu tidak terjadi pertengkaran, disinilah kejadian terjadi...

  Rafi ada rencana ingin membakar kebun orang yang sudah lama tidak tumbuh lagi. Teman teman Rafi pun menyetujui Rafi. Ada seorang temannya yang bernama Zahid. Zahid tersebut pergi kerumahnya untuk mengambil minyak tanah. Sesudah Zahid tiba, Zahid dan teman temannya pergi ke kebun orang tersebut. Setelah tiba dilokasi, kami melihat situasi dulu untuk tidak dicurigai orang. Setelah keadaan aman, Zahid dan Aga langsung menebar minyak tanah tersebut di sekeliling kebun yang sudah tidak ditumbuhi pisang tersebut.

  Setelah kami menyiramnya Rafi langsung menghidupkan kotek untuk membakar kebun tersebut. Dan disitu ada salah satu teman Rafi yang bernama Adit. Adit tersebut melarang Rafi untuk menghidupkan korek tersebut. Tetapi Rafi tidak mendengarkan Adit, dan Adit pun pergi meninggalkan teman temannya karena dia takut nanti ketahuan dia kena tangkap.

  Setelah Adit pergi, Rafi dan teman temannya menghidupkan korek dan membakar kebun tersebut. Setelah selesai membakar, Rafi dan teman temannya kabur ketempat aman 10 menit kemudian Rafi dan teman temannya pergi ke tempat lokasi tersebut dan berpura pura melihat kebun itu terbakar. Setelah padam apinya mereka langsung pergi kerumah masing-masing sambil tertawa tawa.

   Beberapa minggu kemudian, datang polisi ke rumah Rafi sambil bertanya, apakah benar ini rumah Rafi? Dijawab oleh Rafi iya, dengan saya sendiri, ada apa pak? Jawab Rafi. Ikut kami ke kantor polisi dan panggil semua teman temanmu? Rafi pun bingung dan ketakutan. Kenapa saya pak kok dibawa ke kantor polisi? Tanya Rafi. Udah ikut aja nanti bahas dikantor, ujar pak polisi tadi.
 
  Setibannya dikantor polisi, polisi langsung bertanya,apa benar ini kalian, ujar polisi? Iya, iya Pak ko bisa bapak tahu? Ya bapak tau dari teman kamu yang bernama Adit yang sengaja merekam perbuatan kalian diam diam dan melaporkannya ke pihak polisi. Dan Rafi dan teman temannya meminta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi kalau misalnya diulangi lagii orang tua kami, kami panggil pak dan pak polisi pun membebaskan mereka. Jika sekali lagi kalian ulangi, kalian akan dipanggil orang tuanya. Baik Pak ujar Rafi dan teman temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun