Mohon tunggu...
Ahmad Azizuddin
Ahmad Azizuddin Mohon Tunggu... -

Postgraduate student of IIIE in International Islamic University of Islamabad-Pakistan Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Agama Islam - EPI(2010)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berprinsip Tidak Harus Kaku

21 Desember 2013   11:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:40 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia yang berfikir tidak akan memulai segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya, pada dasarnya jika kita melihat realita yang ada dalam setiap langkah yang kita lakukan, semua itu memiliki arti untuk apa perbuatan tersebut dilakukan.

Jangan salah, kenapa sebelum melakukan sesuatu harus disertai dengan niat. karena niat tersebut yang akan memagari arah mana yang akan kita tuju, dalam proses pencapaian keinginan pasti akan dihadapkan dengan berbagai gesekan, masalah dan benturan. untuk itu perlu adanya suatu keyakinan yang bulat untuk mencapai tujuan tersebut.

Berprinsip adalah berpedoman dan fokus terhadap satu pandangan, tidak berarti menghindar dari proses, namun bagaimana orang itu bijak dalam menjalani proses, maka itulah prinsip. Prinsip tidak bersifat kaku, namun prinsip juga tidak terpengaruh kemudian berubah haluan, karena untuk merealisasikan prinsip tersebut memerlukan suatu pengorbanan yang mesti diperuntukkan untuk mendapatkan tujuan.

Menerima masukan untuk menjadi lebih baik bukanlah suatu yang salah dalam berprinsip, titik fokus yang dikerjakan akan lebih mudah jika ada masukan yang memberi kemudahan dalam mencapai sebuat tujuan. jika seorang yang  tertutup tidak menerima masukan dari yang lain, lebih memprioritaskan tujuan dan tidak menghiraukan orang lain (no comment) akan mempersulit dirinya sendiri dalam menjalani proses.

Keterbukaan seseorang adalah wujud toleransi dan menerima masukan sebagai makhluk sosial, terlebih sifat manusia tidak terpisahkan dari saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, manusia yang mempunyai prinsip hendaknya menerima masukan untuk mempermudah pencapaian tujuannya, namun tidak terpengaruh oleh hal-hal- yang cenderung merubah haluan prinsip tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun