Semua ini menegaskan bahwa misi dan misi Islam telah kembali bergerak di dalam jalurnya menuju posisi porosnya yang hakiki, menuju pusaran basis pemikiran di dalam inteletualitas Islam. Yakni, ketika umat Islam menghidupkan kembali keimanan meraka pada misi secara sadar, bukan secara taklid buta, dan memupuk kembali ketulusan mereka kepadanya sepenuh-penuhnya, bukan ketulusan palsu yang cuma bersandar pada silsilah keturunan dan lingkungan.
"Niscaya Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda nyata (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-qur'an itu adalah benar. Maka, apakah Tuhanmu tidak cukup (bagimu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (QS:41/53) (Saduran bebas dari ceramah M. Baqir Shadr)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H