Mohon tunggu...
Aziz Septian Bardja Sacharissal
Aziz Septian Bardja Sacharissal Mohon Tunggu... -

College at Universitas Negeri Semarang (UNNES) - English Literature | Members of SSFL Chapter Semarang | Heavy fans of Avenged Sevenfold | Lifes is simple, you can choose what you want to choose and you can deside what you have to deside. Whatsoever!

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Buah-buahan Di Semarang Merosot Tajam

28 Juli 2016   16:23 Diperbarui: 29 Juli 2016   20:57 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Aziz Septian Bardja S

Harga buah-buahan di Kota Semarang turun karena minat pelanggan akan buah-buahan pada bulan Juli ini kurang.

"Turunnya harga buah-buahan setiap bulan pasti berubah di setiap bualannya khususnya bulan Juli ini, penyebab utama adalah hukum ekonomi. Jika stok banyak harga menurun, tetapi jika stok menipis permintaan banyak harga pasti mahal," kata Gunawan salah satu pedagang buah-buahan di Pasar Relokasi Johar, Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan harga turun seperti bulan ini sangat berpengaruh besar pada pemasukan di pasar Johar ini khususnya buah-buahan. Stok buah memang banyak, tetapi minat konsumen kurang.

Dia mengatakan harga buah-buahan seperti apel, pepaya, jeruk, mangga, anggur merah, kelengkeng, pir dan jenis buah lainnya rata-rata mengalami penuruan signifikan dari 15 ribu/kg bisa mencapai 10 ribu/kg.

Dengan demikian, jika buah-buahan sama sekali tidak laku harga semakin turun mencapai 8 ribu/kg sampai 7 ribu/kg. Dibandingkan bulan lalu harganya naik sangat signifikan karena minat konsumen masih tinggi.

"Buah-buahan yang dikirim distributor untuk buah lokal biasanya didatangkan dari Bali, Banyuwangi, Pontianak sedangkan buah impor biasanya didatangkan dari negara Korea maupun Cina," Jelas Gunawan.

Gunawan menambahkan hanya beberapa di pasar Johar yang berani mengambil buah kualitas impor karena harganya terlalu mahal yaitu 300 ribu/20kg dan paling murah 110 ribu/13kg.Buah impor jauh lebih mahal, tetapi kualitas dari segi pengemasan dan buahnya sangat bagus dibandingkan buah lokal yang dari segi pengemasan asal-asalan dan kualitas buahnya juga tidak terlalu bagus.

Selain itu, pedagang buah lainnya Sri Suroto menambahkan kita berani saja mengambil buah impor dengan syarat pemasukan juga sepadan dengan penjualan. Namun, untuk bulan Juli ini kami hanya mengambil beberapa stok buah impor guna mengatasi permintaan konsumen yang dadakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun