Mohon tunggu...
Azizon Nurza
Azizon Nurza Mohon Tunggu... -

Azizon Nurza seorang tokoh pemuda dari Riau, yang memiliki segudang pengalaman diorganisasi kemahasiswaan dan sosial kemasyarakatan. Dalam usia 38 tahun berpengalaman memimpin Public Relations di 3 perusahaan multinasional diantaranya; Public Relations Head PT. Riau Andalan Pulp & Paper, PR & Security Superintendent Kondur Petroleum SA, Staff Ahli Direktur PT. Bumi Siak Pusako (BUMD Migas), Team Manager Government & Public Relations Badan Operasi Bersama (BOB) PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu dan saat ini menjabat CSR, Comdev & Comrel Manager sebuah perusahaan tambang batubara di NAD.\r\n\r\nDisamping kesibukannya masih menyempatkan diri mengajar di beberapa Perguruan Tinggi di Riau, menulis di Media Cetak dan telah menerbitkan 11 buah buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hati-hati dengan Penyakit "M for P"

29 Mei 2010   00:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:54 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seluruh anak bangsa harus berhati-hati dengan penyakit baru yang bernama Money for Politic (M for P). Sebenarnya M for P bukanlah hal baru dalam kehidupan perpolitikan. Walaupun ibarat kentut, bisa diendus keberadaannya tetapi tak kelihatan wujudnya. Fenomena ini beberapa waktu terakhir semakin marak dalam kancah perpolitikan, yang aroma biasa sangat kuat tercium jika ada hajatan yang namanya musyawarah, kongres, muktamar, rapat, pemilihan kepala daerah dan berbagai kegiatan sejenis dan serupa yang muaranya adalah perebutan kekuasaan dan jabatan. Sulit untuk dibuktikan apalagi diproses secara hukum kecuali tertangkap tangan, ya namanya juga kentut.

Penyakit M for P juga tak kalah ganasnya dengan Narkoba dan AIDS karena sama-sama merusak sendi kehidupan berbangsa. Bayangkan apa yang terjadi jika pemimpin yang terpilih adalah yang menggunakan senjata memabukkan yang bernama M for P berikut suplementnya WMCM (wanita muda cantik dan menarik) maka lengkaplah mabuknya dan sudah pasti hasilnya. Setelah terpilih maka pemimpin ini harus mengembalikan modalnya dan terus menyuntikkan M for B berikut WMCM agar langgeng kekuasaannya dan ada teman di penjara jika ia terkena penyakit yang menakutkan pemimpin saat ini yaitu kunjungan KPK.

Jika tidak terpilih, dampak dari M for P juga tak kalah ganasnya, ia akan menjadi senjata untuk meronrong organisasi dan mematikan karir politisi saingannya dengan memanfaatkan WMCM.

Untuk memberantas terjangkit M for P kunci pertamanya adalah iman yang tercermin dari cara pandang politisi dan aktivis kita. Seharusnya aktivitas dipolitik bukan tempat mencari profesi (pekerjaan), jabatan, kekuasaan dan kekayaan. Aktivitas politik seharusnya dimaknai sebagai tempat aktualisasi diri, pengabdian dan perjuangan. Idealnya seorang yang akan memimpin orang lain harus sudah bisa memimpin diri sendiri, seharusnya orang yang akan berbicara masalah rakyat, permasalahan pokok didirinya sudah harus terpenuhi. Tapi walaupun lingkungan ideal itu sulit terpenuhi jika para politisi dan pemimpin kita dibentengi iman dan berpijak dari kata hati nurani, penyakit M for P bisa dihindari. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun