Propinsi Riau, sebuah propinsi yang dikenal kaya dengan sumberdaya minyak dan gas, memiliki puluhan ribu hektar perkebunan kelapa sawit, dimana dipropinsi ini berdiri 2 buah perusahaan pulp and paper yang katanya terbesar di Asia yang total kapasitas produksinya mencapai 4 juta ton pertahun. Selain menyimpan segudang potensi ekonomi yang menarik ribuan orang datang kedaerah ini, Riau juga menyumbangkan bahasa Melayunya sebagai bahasa persatuan yang sekarang kita kenal sebagai bahasa Indonesia.
Ada yang unit dan menarik di ibukota Propinsi Riau ini. Pekanbaru memiliki ciri khas disetiap ruas jalan berdiri RUKO (rumah toko) yang memiliki fungsi ekonomi yang cukup tinggi. Ruko selain memiliki fungsi sebagai tempat usaha juga berfungsi ganda sebagai tempat tinggal. Jadi jangan heran jika perputaran ekonomi dan bisnis di Pekanbaru terbilang cukup cepat dan tinggi.
Yang menarik lagi pusat-pusat bisnis ini dikelola oleh masyarakat Riau keturunan Cina dan Sumatera Barat. Riau tidak berubah dari dulu tetap menjadi daerah terbuka yang memberikan kesempatan yang luas kepada semua keluarganya dari berbagai etnis di Indonesia untuk ikut serta membangun dan menggerakkan ekonomi.
Itulah Pekanbaru kota yang terus berpacu maju, terlepas dari sisi positif atau negatif keberadaan ruko yang menurut sebagian pihak mengganggu penataan kota tapi yang jelas keberadaan RUKO memberikan andil cukup besar bagi perkembangan kota dan perputaran bisnis dan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H