Mohon tunggu...
Aziz Jk
Aziz Jk Mohon Tunggu... -

Aku hebat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Harga Seorang Pemimpin, Semakin Sedikit Haknya, Semakin Banyak Kewajibanya.

22 November 2014   18:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulisan Judul ini awalmulanya saya terinspirasi dari status salah seorang teman saya di Fb, yang juga sekaligus senior saya di pondok Pesantren Nurulhuda, Cibojong, Cisurupan-Garut.

Manusia adalah pemimpin dimuka bumi ini, karena manusia diciptakan oleh Alloh dimuka bumi ini sebagai seorang pemimpin, sebagimana terkandung dalam Q.S Al-Baqarah ayat 30, sebagai berikut:

øÎ)urtA$s%/uÏps3Í´¯»n=yJù=Ï9ÎoTÎ)×@Ïã%y`ÎûÇÚöF{$#ZpxÿÎ=yz(....

Artinya : ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”

Maksudnya bahwa manusia sebagai pemimpin diberikan keleluasaan untuk mengelola, mengurus ataupun meng-eksplorasi bimu ini.

Pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin terhadap dirinya sendiri, dan setiap pemimpin akan dipinta pertanggung jawabanya atas kepemimpinanya, apapun yang dlakukan semasa memimpin baik buruknya akan dipertanggung jawabkan walau sekecil apapun.

Kata “pemimpin” lebih identik kepada seseorang dengan jabatan tertinggi dalam suatu sistem organisasi, intansi, pemerintahan dan lain sebagainya. Kita ambil contoh kecil dalam sebuah organisasi, organisasi yang baik ditentukan oleh seorang pemimpin yang baik pula, itu juga tak lepas dari bagaimana cara seorang pemimpin memanagemen organisasi yang dipimpinya, karena kemampuan manageman seorang pemimpin sangat menentukan kinerja setiap anggota yang dimana setiap anggotanya memiliki pola pikir yang berbeda, artinya seorang pemimpin harus mampu menampung semua pemikiran anggotanya yang kemudian bersikap sebagai penengah dan berusaha menemukan solisi yang mupakat dalam sebuah permusyawaratan dan setiap anggota mampu menerima solusi tersebut. Walaupun seorang pemimpin memiliki hak perogatif, namun dalam setiap mengeluarkan keputusan haruslah bijaksana dan adil. esensi yang terkandung dalam adil adalah dapat mengambil satu perkara yang terbaik dari dua perkara yang buruk. Setiap pemimpin harus siap menjadi abdi masyarakat, artinya seorang pemimpin harus mampu melayani semua kebutuhan dan keperluan masyarakat atau anggota yang dipimpinya, walaupun terkadang dalam setiap keputusan pemimpin selalu menuai reaksi pro dan kontra dari masyarakatnya, itulah resikonya seorang pemimpin, semakin banyak tuntutanya.

Walaupun pada umumnya seorang pemimpin bisa dikatakan sehat secara pinansial, tapi terkadang seorang pemimpin kurang bebas dalam memperoleh haknya karena disibukan dengan tugas-tugas kepemimpinanya, contoh, terkadang hak tidur tersita dengan jadwal rapat kepresidenan, pleno, kunjungan dan lain sebagainya, terkadang juga hak waktu bersama keluarga tersita dikarenakan harus mangkir di beberapa kota ataupun markir keluar negri untuk menghadiri rapat penting

Tapi bagaimanapun juga kepuasan bagi seorang pemimpin yang benar-benar seorang pemimpin adalah kesejahteraan rakyatnya, bukan kesejahteraan pribadi maupun kelompok.

Buat para pemimpin, masihkah anda berminat untuk menjadi pemimpin...?

Jadilah pemimpin yang benar-benar seorang pemimpin, pimpinlah diri anda menjadi pemimpin yang sesungguhnya khalifah dimuka bumi ini....

Wassalam......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun