Tari Bedana merupakan tarian tradisional yang berasal dari Lampung, Indonesia. Dikenal dengan perpaduan unik antara budaya Lampung dan Melayu. Tarian tersebut diyakini berkembang dari ajaran Islam dan menggambarkan kehidupan serta budaya masyarakat Melayu Lampung yang ramah dan terbuka. Awalnya, tarian ini dibawakan secara berpasangan atau berkelompok yang terdiri dari dua orang pria, biasanya untuk merayakan selesainya pembacaan Alquran oleh salah satu anggota keluarga. Para penari pria mengenakan berbagai aksesoris seperti Kilat akinan atau peci, Kawai Teluk Belanga atau Belah Buluh atau Kakalah Bangkang, Kain Bidak Gantung atau Betumpal, Bulu serattei atau Bebiting, Gelang Kano, Celana Panjang atau Pangal, dan Kalung atau Buah Jukum. Tariannya melibatkan berbagai macam gerakan, antara lain Khesek Injing, Khesek Gantung, Humbak Moloh, Ayun, Ayun Gantung, Tahtim Sembah, Jimpang, Gelek, dan Belitung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H