Mohon tunggu...
Azizatul Cholis
Azizatul Cholis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif program studi D3 Administrasi Bisnis, Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya. Hobi mendengarkan musik dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Search Intent, Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui Dalam Menulis Konten

23 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 24 Januari 2023   15:51 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Hi-Tech. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam dunia SEO, Search Intent merupakan faktor paling dasar yang harus kita ketahui. Search Intent menjadi kunci untuk memenangkan SEO dan memuaskan pengunjung suatu website atau konten. Karena dengan memperhatikan intensi keywordkita dapat menaikkan peringkat website atau konten di Google.

Lalu, apa sih Search Intent itu?

Pengguna situs pencarian online pasti memiliki maksud atau tujuan tertentu ketika melakukan pencarian, seperti ingin mencari jawaban, mencari informasi, atau akan membeli suatu barang. Maksud atau tujuan dari pengguna situs pencarian online ketika mencari apa yang mereka butuhkan tersebut yang diistilahkan dengan Search Intent. Search Intent berguna untuk memudahkan pengguna dalam mengetahui konten apa yang diinginkan oleh mereka. Begitulah cara kerja Google dalam menampilkan jawaban yang dicari oleh mereka. Google dapat mengerti ketika pengguna mencari dengan kata kunci “HP Samsung di bawah 5 jutaan” yang kemudian akan menampilkan  beberapa website yang membahas mengenai rekomendasi ponsel merek Samsung dengan harga yang dicari pengguna. 

Jenis-Jenis Search Intent

Search Intent dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Informasi

Bagi banyak orang, situs pencarian online sangat memudahkan untuk mendapatkan informasi atas apa yang ingin mereka ketahui. Contohnya adalah informasi mengenai suatu produk, olahraga, kesehatan, otomotif, dan lain-lain.

2. Navigasi

Tidak jarang orang melakukan pencarian navigasi karena ingin langsung mengunjungi suatu website tertentu. Ketika keyword website tersebut telah dicari, maka website yang lainnya tidak akan muncul pada baris pertama pada hasil pencarian. Pengguna yang mengetik keyword seperti itu bertujuan untuk langsung mengunjungi website yang dicari. Contoh dari keyword yang dicari yaitu “Quora”, “login instagram”, dan lain sebagainya.

3. Komparasi

Dalam keyword ini, pengguna mencari sebuah perbadingan di antara beberapa produk dengan jenis yang sama. Mereka mencari ulasan atau review yang telah diulas oleh orang-orang yang sudah pernah memakai produk-produk tersebut. Contoh keyword yang biasanya dipakai dalam situs pencarian yaitu “review loose powder emina”, atau “Samsung A32 vs Redmi Note 10 Pro”.

4. Transaksi

Pada tahap transaksi, pengguna dinilai sudah mantap membeli apa yang diinginkanya. Mereka telah mengetahui informasi-informasi atas apa yang ingin mereka beli. Contoh keywordnya yaitu “jual tatakan gelas”, atau “beli bola basket”. Jenis keyword transaksi ini memang memiliki volume pencarian cenderung sedikit, namun memiliki tingkat konversi yang lebih besar dibandingkan dengan keyword informasi.

Bagaimana Strategi Mengoptimalisasi Konten Agar Menjadi Peringkat Teratas?

Dalam membuat konten, pasti kita akan mengalami persaingan dengan pembuat konten yang lain. Maka dari itu, bagaimana cara mengoptimalisasi atau mencapai hasil yang baik dalam membuat konten dengan Search Intent?

a. Melakukan Riset Hasil Pencarian

Cara yang sangat mudah dilakukan untuk memilih intensi keyword yaitu dengan melakukan riset pada hasil pencarian. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencoba mengetik sebuah keyword pada mesin pencarian dan kemudian dapat diketahui apa saja yang muncul menggunakan keyword yang tadi telah diketik. Setelah itu, dapat dilakukan analisis berupa hasil-hasil teratas pada SERP (Search Engine Result Pages). Dari sinilah kita dapat menarik kesimpulan mengenai jenis konten apa yang ditampilkan oleh Google untuk keyword tersebut. Jika Google menampilkan hasil berupa website yang berisi informasi, maka intensinya adalah informational (informasi).

b. Melakukan Analisa pada Setiap Kata

Kita dapat mengenali jenis Search Intent melalui beberapa kata tertentu. Apabila kita menemukan paduan kata yang menjurus pada suatu intensi, maka kita dapat mengasumsikan bahwa itu memang intensinya. Contohnya kata beli atau jual, kata tersebut biasanya mengarah pada intensi transactional. Selain itu, kata seperti tutorial, tips, atau cara, dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa keyword tersebut memiliki intensi berupa informational. Dilansir dari Casa Kreatif, kita harus menghindari kata kunci yang sulit. Karena semakin sulitnya kata kunci yang  digunakan, maka peningkatan dari rating akan semakin lambat juga. Dengan penggunaan kata kunci yang mudah, maka akan mudah juga untuk ditemukan oleh para pengguna situs pencarian online.


Nah, setelah mengetahui apa itu Search Intent, Jenis-jenisnya, dan bagaimana cara mengoptimalisasi Search Intent dengan benar, diharapkan kita dapat lebih baik dalam menuliskan konten berikutnya. Semoga bermafaat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun