Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Map is Not The Therritory, Memahami Dunia Melalui Lensa NLP

28 November 2024   08:40 Diperbarui: 28 November 2024   16:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik, telah dimodifikasi. 


Halo pembaca yang luar biasa!

Pernahkah Anda merasa bahwa cara Anda melihat dunia berbeda dari cara orang lain melihatnya ?
Pernahkah sebuah kejadian yang sama memunculkan reaksi berbeda dari dua orang ? 

Jika iya, maka Anda telah menyaksikan prinsip dasar dari salah satu presuposisi dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP) yang disebut : "The Map is Not The Territory."

Mari kita telusuri bersama makna, filosofi, dan bagaimana konsep ini dapat mengubah cara kita memahami dunia dan diri kita sendiri.

Makna "The Map is Not The Territory"

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Korzybski dalam bukunya Science and Sanity (1933). Korzybski menjelaskan bahwa peta adalah representasi dari suatu wilayah, tetapi bukan wilayah itu sendiri. Dalam konteks manusia, "peta" adalah cara kita memandang dan memahami dunia, sementara "territory" adalah realitas objektif di luar kita.

Penerapan ini dalam NLP berarti bahwa setiap orang memiliki "peta mental" atau persepsi unik tentang dunia. Peta ini dibentuk oleh pengalaman, keyakinan, nilai-nilai, dan bahasa yang kita gunakan. Tapi, peta ini tidak selalu mencerminkan realitas yang sebenarnya.

Contoh sederhananya : bayangkan Anda melihat sebuah lukisan abstrak. Satu orang mungkin melihat keindahan, sementara orang lain mungkin hanya melihat kekacauan. Lukisan itu adalah "territory," tetapi interpretasi setiap orang adalah "map"-nya.

Mengapa Penting Memahami Prinsip Ini ?

Memahami bahwa "The Map is Not The Territory" membantu kita :

  • Menerima Perspektif Berbeda, Kita sering terjebak dalam keyakinan bahwa pandangan kita adalah satu-satunya yang benar. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki peta mental yang berbeda, dan itu sah-sah saja.
  • Meningkatkan Empati dan Komunikasi, Dengan menyadari bahwa orang lain mungkin melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, kita bisa lebih terbuka dan empatik dalam berkomunikasi.
  • Menyadari Keterbatasan Pikiran Kita, Peta kita tidak sempurna. Kadang, kita perlu memperbarui atau memperluas peta kita agar lebih mendekati realitas.

Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun