Berpikir Sejenak : Apakah Kita Memahami Akar Masalah ?
Sebelum memberikan solusi, penting bagi orang tua untuk merenung. Apakah selama ini kita mendengarkan anak kita? Apakah kita memberi mereka ruang untuk mengekspresikan diri ? Atau, tanpa sadar, kita hanya memberikan perintah tanpa memperhatikan kebutuhan emosional mereka ?
Pahami bahwa anak bukanlah "proyek" yang harus selesai dengan sempurna, tetapi manusia kecil dengan perasaan, mimpi, dan kebutuhan mereka sendiri.
Solusi Bijaksana yang Bisa Anda Terapkan
Dengarkan dengan Empati
Sering kali, anak tidak membutuhkan jawaban atau nasihat, tetapi hanya ingin didengar. Luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan cerita mereka, tanpa menghakimi atau memotong pembicaraan.Cara praktis :
- Berlutut atau duduk sejajar dengan anak kecil saat berbicara.
- Tunjukkan perhatian penuh: matikan TV atau letakkan ponsel saat mendengarkan.
- Gunakan kalimat seperti, "Ayah/Ibu ngerti kok perasaan kamu."
Berikan Sugesti Positif
Ucapan Anda adalah "program" yang akan diterima oleh pikiran bawah sadar anak. Gunakan kata-kata yang membangun.Contoh :
- Ganti "Kamu ini selalu malas!" menjadi "Ibu yakin kamu bisa lebih rajin, asal kamu mau mencoba."
- Daripada berkata, "Kamu nggak boleh gagal," lebih baik katakan, "Gagal itu pelajaran untuk menjadi lebih baik."
Kenali Kebutuhan Emosional Anak
Anak yang terlihat marah atau sulit diatur sering kali hanya membutuhkan perhatian atau validasi emosional.Tanya pada diri sendiri :
- Apakah anak saya merasa diterima di rumah?
- Apakah mereka tahu bahwa saya mencintai mereka, bahkan saat mereka melakukan kesalahan ?
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!