Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Banyak Tanya, Mulailah Bertindak! Ketika Aksi Lebih Berarti dari Kritik

26 November 2024   07:09 Diperbarui: 26 November 2024   07:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Kompasianer, 

{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}

Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang selalu punya banyak pertanyaan atau komentar tentang segala hal, tetapi tidak pernah benar-benar bertindak ? Atau mungkin Anda sendiri pernah merasa terlalu sibuk mempertanyakan hingga lupa melangkah ? 

Dalam hidup, terlalu banyak bertanya atau kritis tanpa aksi sering kali menjadi penghalang terbesar untuk mencapai tujuan.

Sikap kritis memang penting, begitu juga bertanya untuk memahami sesuatu lebih dalam. Namun, ada garis tipis yang memisahkan sikap kritis yang membangun dengan kritik yang justru menghambat. Ketika terlalu banyak bertanya hanya menjadi alasan untuk menunda, atau terlalu kritis hanya menjadi cara untuk menghindari tanggung jawab, maka saatnya berhenti sejenak dan merenung : Apakah kita benar-benar bergerak maju, atau hanya berputar-putar di tempat yang sama ?

Mengapa Terlalu Banyak Bertanya Bisa Menghambat ?

Ketika kita terlalu banyak bertanya, sebenarnya kita sedang mencari rasa aman. Kita ingin memastikan segala hal sempurna sebelum melangkah. Namun, hidup tidak pernah menyediakan kepastian penuh. Banyak pertanyaan yang baru akan terjawab setelah kita melangkah, bukan sebelum kita mulai.

Sebagai seorang hipnoterapis, saya sering melihat klien yang merasa terjebak dalam keraguan. Mereka ingin perubahan, tetapi terlalu sibuk memikirkan kemungkinan buruk, mencari jawaban atas semua pertanyaan, atau takut pada kritik dari orang lain. Akibatnya ? Mereka tidak pernah benar-benar bertindak.

Pertanyaan seperti "Bagaimana kalau gagal ?" atau "Apakah ini benar-benar keputusan yang tepat ?" adalah contoh penghambat yang sering muncul. Padahal, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu hanya bisa ditemukan melalui pengalaman langsung, bukan melalui pemikiran tanpa henti.

Kritik Tanpa Aksi : Kebiasaan yang Menguras Energi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun