Di hati yang resah,
angin berbisik pelan,
antara bertahan dan menyerah,
dua arah saling memanggil.
Namun, di tengah kegelapan,
terlihat seberkas cahaya,
seperti bulan yang malu-malu
menerobos langit malam.
Ketidakpastian bukan musuh,
tapi sahabat yang menguji sabar,
gelombang demi gelombang
mengajarkan cara meraih tenang.
Maka aku tetap di sini,
meski hati bergetar hebat,
menunggu harapan mekar perlahan,
seperti bunga yang menanti fajar..Â
Brebes, 13 November 2024
{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}
Aziz Amin | Wong EmbuhÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H