Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemalas, Perlukah Memiliki Impian?

12 Maret 2022   07:37 Diperbarui: 12 Maret 2022   07:41 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict www.asalnjeplak.com

Impian, dalam pemaknaan saya adalah sesuatu atau barang yang dianggap penting dan dijadikan sebagai hal yang diinginkan untuk terjadi atau tercapai.

Impian akan sangat berarti bagi pemiliknya sehingga hampir dalam aktifitasnya sesekali impian ini muncul dalam lintasan sehingga seringkali sampai terbawa dalam mimpi. 

Hal ini yang seringkali banyak orang yang menjadikan impian sebagai bahan bakar energy penggerak dan semangat (motivasi) bagi seseorang.

Saya yakin banyak orang yang sepakat bahwa memiliki impian sangatlah penting, karena impian memjadi motivasi dalam diri untuk bergerak mencapainya dan impian ini menjadi salah satu alasan kepentingan ia tetap hidup menjalani kehidupan.

Coba bayangkan manusia yang hidup tanpa impian sama sekali, semua hal baginya sudah ada, dan bisa dinikmati, apa dia akan menikmati hidupnya ?

Bisa jadi ia udah lelah membuat impian, karena baginya sudah tercapai semua dan sudah tidak perlu afa impian lagi, ya jalani aja monoton, pagi sampai malam aktifitasnya  begitu - begitu saja, seputar makan, menikmati fasilitas, tidur, dan terus berulang. "apa dia menikmati ?"

Bisa jadi ya. 

Tapi seringkali hanya bertahan beberapa saat, selebihnya akan sangat jenuh, dalam pikirannya bisa jadi ia ditanya oleh dirinya "gue mau ngapain lagi?" udah bingung mau ngapain lagi ini, hidup gini gini doang hehehe..

Berbeda dengan mereka yang memiliki impian, ia akan selalu bangun lebih awal, semangat menggunakan potensi tubuh, pikiran dan jiwanya untuk menggapai.

Untuk Jiwanya | ia bangun malam sholat bermunajat jiwanya berusaha merayu tuhannya untuk dimudahkan dan lancarkan untuk mencapai impian, minta keberkahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun