Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wajah Warga +62 Memandang Covid

27 Desember 2020   07:15 Diperbarui: 27 Desember 2020   07:59 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: boredpanda.com

Ada juga yang dikucilkan keluarganya dirumah karena salah satu anggotanya terkonfirmasi posotif,  PCR. 

Miriiiiis,  saat sampai ada yang harus dirawat di rumah sakit jiwa hanya karena ulah diskriminasi sebagian orang yang merasa cerdas dengan kecerdasan Ego. 

Lagi lagi ini soal bagaimana kita semua saling memahami dan memaknai satu persoalan yang muaranya adalah komunikasi. Ya.... Komunikasi yang efektif dengan melihat topologi masyaralat,  dam audien yang menjado sasaran untuk publikasi dan edukasi, saat ini tidak tercapai maka yang ada adalah mendewakan kebenaran dalam kerangka pikir masing masing. 

Kini yang terbaru warga +62, sebagian meyakini bahwa saat ini sakit masuk rumah sakit mengantar nyawa dan akan di covidkan. " percuma ke RS mas,  paling nanti di bilang covid 19, kalau menibggal kita nggak bisa merawat untuk teralhir kalinya " kata warga yang baru saja anghota keluarganya meninggal.

Mereka lebih memilih biarlah tidak usah dapat pertolongan dari rumah sakit dari pada nanti dibilang covid 19 repot,  nanti dimakamkan pake protokol  covid 19, kan kasihan " lanjutnya. 

Banyak yang menganggap ini soal bantuan bagi penyelanggara kesehatan tentang klaim pasien terkonfirmasi posotif covid 19. Untuk yang ini saya jujur juga tidak tahu. 

Kemarin justru ekstrim di Kabupaten Brebes,  bagaimana sekelompok mayarakat ya tentu warga +62 karena ketidak terimaan anggota keluarga merangsek menjemput paksa jenazah warga yang meninggal dikonfirmasi positif covid 19.

Bukan soal menjemput paksanya,  ada korban luka dua sekurity dan perusakan fasilitas umum,  terus.... 

Ya jelas, urusan jadi panjang lebar kali lama,  jenazah pada akhirnyansetelah dibawa pulang dengan angkot,  di jemput kembali tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Brebes dan dilakukan pemulasan secara protokol covid,  sementara sejumlah orang jadibtersangka,  dan dilakulan tes swab pada yang kontak langsung. 

Pelajaran berharga buat lota semua bahwa ini perlu bersama mengedukasi masyarakat,  saudara,  rekan dan siapapun di negri unik dan luar biasa ini,  warga +62 itu unik,  nggak cukup ikaln hanya dari tv ( televisi)  akan dianggap iklan selingan diantara sinetron,  lebih fokus pada sinetronnya. 

Warga +62 itu tidak cukup dengan leaflet atau bener protokol kesehatan,  karena warga ini jarang suka baca,  atau lihat gambar yang rame. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun