Saya harus bagaimana sedih, Â ndongkol, Â kecewa atau bahagia saja.Â
"yang nggak boleh diduduki kursi yang ada silangnya kan?"
Iya, Â kataku.Â
Dan ia bilang ini kan tidak saya duduki tapi saya ikut minta tempat duduk sama mas ini, cape mas nunggu berdiri dari tadi " katanya
Maaf ini kursinya satu orang satu.Â
"mana aturannya? nggak ada tulisannya hanya diminta duduknya misah atau jaga jarak ko."
Bagi saya hal yang sepele ini menjadi cermin kehidupan warga +62, ada keunikan tersendiri dan tentu menghibur.Â
Bahwa apapun yang dianggap benar dalam pikiran kita bisa jadi itu hanya peta mental, persepsi yang dianggap terbaik dan menguntungkan.Â
Pelajaran berharganya adalah bahwa dalam berkomunikasi dengan warga +62 butuh seni komunikasi yang efektif, Â biar pesan bisa diterima dengan baik.Â
Hal ini yang perlu di perhatikan adalah faktor pendidikan, suku, bahasa, usia calon penerima pesan yang kita komunikasikan.Â
Aziz Amin, Â MPC INDONESIAÂ