Brebes lebih mengenal dokar, dokar lazimnya disebut delman adalah moda transportasi tradisional yang pernah jaya pada masanya.
Tanpa mesin, dengan mengandalkan tenaga kuda, menarik gerobag beroda dua, tiga bahkan empat ditarik kuda biasanya kuda jantan yang berperan menjadi mesin penggerak.Â
Variasi alat transportasi yang menggunakan kuda sebagai tenaganya antara lain adalah kereta perang, kereta kencana dan kereta kuda sertaa masih banyak lagi.
Kuda pada jamannya adalah simbol kejayaan, simbol yang melambangkan kesejahteraan dan kegagahan si empunya. Masih ingat dalam pikiran kalau saat kecil di tempat saya ada salah satu tokoh bernama "Jalal" yang memiliki kuda dan hampir setiap hari pagibatau sore ia selalu keliling desa dengan menunggang kuda.
Hal ini mungkin yang menjadikan saya kecil masih memiliki impian untuk memiliki kuda hahahaha, tapi entah sampai sekarang masih aja hanya impian hahahaha
Dokar ( delman ) tinggal kenangan sejarahnya, walau masih ada yang tersisa pastinya jumlahnya sudah sangat terbatas, dokar tidak lagi terlihat di kota apalagi melintas di jalur kota.
Kita masih bisa menikmati sensasi tempo dulu naik dokar di pertigaan klampok arah desa sawojajar ( barat RS Bhakti Asih ), di kecamatan tonjong dan beberapa objek wisata akan tetapi itu juga jumlahnya sangat sedikit.
Kejayaan dokar / delman tempo dulu sangat legendaris sampai ada lagu anak - anak berjudul "Naik Delman" bisa jadi akan jadi kenangan bagi anak kita.
Bahkan disisa kejayaannya yang sebelumnya dokar masih bisa dilihat dan dinikmati saat ada hajatan pernikahan untuk iringan manten, berapa tahun belakangan diganti odong - odong, bagaimana nasib para pak kusir dimasa sekarang, masihkah segagah dan sejaya dimasa lalu ?
Saya sampai lupa kalau sekarang masa pandemi covid 19, jadi bagaimana kabarnya nya njenengan pak ?