Ya... anda tahu tentu kalau orang mabok kalau jalan di keramaian, malu -- maluin, lucu, mengganggu, ngacau, membuat banyak orang nggak nyaman. Akan tetapi ia tidak merasakan itu semua, maka sebagai penulis pemula wajib hukumnya untuk membaca juga tulisan teman -- teman lain, sahabat kompasianer lain dan dari sini kita bisa belajar.
Selain membaca tulisan kita juga harus peka, dan melek informasi sekitar yang sedang rame dan viral untuk mulai belajar menyajikan salam bentuk karya yang positif dan bermanfaat bagi mayarakat lebih luas.
Ilmu Bermanfaat Pahalanya Mengalir Tanpa Terhalang Kematian
Sepengetahuan saya ada 3 hal yang tidak akan terputus pahalanya walau orang yang telah melakukannya telah meninggal dunia, artinya dalam satu hadist dijelaskan oleh beberapa ustadz dan kyai yang saya pahami bahwa saat manusia ( anak adam ) meninggal dunia maka akan terpustus semua urusannya dan amal ibadahnya kecuali ;
- Sodakoh Jariah
- Ilmu Yang Bermanfaat, dan
- Do'a Anak Sholeh
Saya tidak akan bahas semua, saya hanya teringat beberapa pertanyaan sering saya dapatkan yang mereka mengatakan mendapat kontak dan telah mempraktekkan artikel, tulisan saya di kompasiana, baik terkait donor darah, hipnoterapi, mendidik anak bahkan tentang bagaimana memulia menjadi kompasianer.
Saya tidak bilang bahwa itu semua adalah ilmu bermanfaat atau amal sholeh, tapi saya berfikir bahwa tulisan -- tulisan tersebut yang mereka baca ternyata setelah saya cek saya telah menulisnya sudah sangat lama sekali, ada yang 8 bulan sampai 1,5 tahun yang lalu.
Artinya bahwa tulisan yang tadinya saya hanya niatkan untuk iseng, dan ingin eksis saja, hanya ingin belajar menulis ternyata dikemudian hari ada orang yang membutuhkan dan mereka membacanya serta mempraktekannya dan merasa mendapat manfaat.
Saya mulai menyadari, seandainya saya telah mati tulisan -- tulisan ini di kompasianer bisa jadi bisa saja masih ada dan ada orang lain yang mengakses, membacanya bahkan memanfaatkannya untuk hal yang positif, seandainya itu dari awal diniatkan sebagai ibadah, berbagi keilmuan positif, bukankan itu juga bagian dari shodakoh ilmu ?, bukankan itu juga sebagai ilmu bermanfaat ?, "Hanya Allah Ta'ala Yang Maha Tahu "
Pertanyaannya ?, Apa Yang Kita Tulis ? Kebaikan atau Keburukan ?