Banyaknya peserta yang joged -- joged tanpa memiliki konsep dan pesan moral yang disampaikan.
Contoh prilaku buruk yang disajikan dalam konten karnaval tanpa pesan edukasi
Bahkan disalah satu wilayah ada peserta karnaval berperan sebagai pemabok tapi benaran mabok.
Parade banci ( laki -- laki ) dengan dandanan wanita, dengan pakean seksi dan bergaya eksotis, porno aksi dll
Pertanyaannya " MEDEKAKAH KITA ? "
Sebuah perenungan saja buat Bapak Presiden, Bapak / Ibu Gubenur, Bapak / Ibu Bupati, Kepala Kelurahan / Desa atau anda semua pejabat di Indonesia, sebenarnya MERDEKAKAH KITA ?
Kalau merdeka itu dimaknakan sebagai kebebasan, maka bisa jadi kita dan bangsa ini tidak akan pernah merdeka selamanya, kemerdekaan hanya sebuah seremonial saja, harus ada sebuah upaya yang mulai memberikan pemahaman pada masyarakat tentang makna kemerdekaan yang sejatinya diharapkan para penjuang terdahulu.
Bagaimana jerih payah dan pengorbanan nyawa dan memperjuangkan kemerdekaan ini dengan tumpah darah, maka mempertahankannya serta mengisinya adalah sesuai dengan harapan yang menjadi cita cita luhur bangsa ini, berbudaya dan beretika.
Kebebasan adalah bagian dari kemerdekaan tapi MERDEKA BUKAN KEBEBASAN TANPA BATAS, selama kemerdekaan dimaknai sebagai bebas se bebas -- bebasanya maka, sejatinya tidak dan tidak akan pernah kita merdeka melainkan kita dijajah oleh sisi lain dari apa yang disebut kemerdekaan.
Bagaimana kemerdekaan sesungguhnya !!! ?
Saya memandang kemerdekaan adalah sebagai bentuk kesadaran penuh untuk menentukan pilihan, kebijakan, dan arah kehidupan baik personal maupun bernegara untuk menjadi lebih baik secara seluas -- luasnya, dengan tetap memagang teguh nilai luhur, keyakinan dan budaya serta etika yang dimiliki.
Aziz Amin
Kompasianer Brebes