" Bagaimana komunikasi yang menghipnotis ?, bagaimana jembatan komunikasi yang efektif bisa menjadikan jembatan penghubung antara dunia anak dan orang tua ? "Â nantikan ulasan pada bagian ke dua yah, saya akan kupas apa memang perlu anak dihipnotis ?
Melanjutkan ulasan yang sebelumnya tentang "Perlukah anak dihipnotis biar baik ?" ( bagian 1 ), bahwa saya menjawab bahwa "TIDAK PERLU ANAK DIHIPNOTIS BIAR BAIK". Kalau dalam konteks dan makna hipnotis andalah anak anda dilakukan "Stage Hypnosis" atau aksi seperti hipnotis yang kaya di panggung -- panggung dan televisi.
Anak tidak perlu untuk di hpnotis kalau yang dimaksud hipnotis itu adalah hipnotis formal, anak di lakukan induksi dan sugesti yang diharapkan orang tua, dimasukkan secara paksa atau "direct suggestion" ke anak biar anak di minta jadi baik, penurut, rajin dll.
BISA ATAU TIDAK ?Â
Pertanyaan yang mucul bisa atau tidak anak dihipnotis demikian ?, saya jawab bisa selama anak dalam kondisi "trance", dan seorang hypnotist ( juru hipnotis ) akan mampu melakukan itu selama anak koperatif dan bisa dibuat nyaman maka ia akan bisa dipandu masuk dalam kondisi hypnosa (seperti orang tidur) dan saat itu sugesti yang diinginkan orang tua bisa masukkan dengan mengatakannya langsung.
APA PASTI BERHASIL ?Â
Belum tentu !!!, kenapa ? karena sejatinya pikiran manusia memiliki sebuah siste pertahanan / perlindungan ( critical area ) ia akan menerima sugesti kalau sekiranya sugesti itu aman bagi nya dan akan diproses menjadi keyakinan baru.
Menariknya pada kasus anak yang mengalami perubahan prilaku dan dianggap nakal, maka ia kritikal area akan sangat aktif dan relatif tidak mau menerima saran dan masuka orang tua, atau orang yang dianggap temannya orang tua, hal ini yang sering menjadikan hypnotherapy pada anak tidak mudah, ada beberapa hal yang perlu diperhatika termasuk skenario biar klien anak bisa nyaman bertemu dengan therapist bukan sebagai orang yang berada di pihak orang tua yang dianggap bermasalah.
KOMUNIKASI HIPNOTIK
Terus bagaimana penanganan kasus seperti itu, disini perlunya menciptakan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua, anak relatif akan menganalisa setiap kalimat orang tua atau orang lain yang sekiranya akan mengganggu kesenangannya di dunianya salah satunya bermain.
Maka orang tua harus memiliki ketrampilan yang luwes dalam berkomunikasi sehingga anak tetap nyaman yaitu dengan belajar pola komunikasi hipnotik, yaitu pola kalimat yang membuat anak terhipnotis ( terpengaruh ) tanpa masuk dalam kondisi ia terhipnotis seperti di televisi.