Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masih Sportifkah Suporter Persepakbolaan di Indonesia?

16 April 2018   11:42 Diperbarui: 16 April 2018   11:55 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali lagi terjadi, ricuh permainan sepak bola indonesia, jujur saja kalau penulis bukanlah pecnta bola jadi wajar kalau sebenarnya tidak ada hubungan langsung dengan apa yang akan penulis tuliskan terkait hal ini.

Izinkan penulis menyamakan bahwa penulis tetap memiliki keterkatan dengan kericuhan pada pertandingan Liga 1 pada pekan ke -- 4 di Stadion Kanjuruhan minggu kemarin ( 15/04/2018 ).

Tentunya penulis tidak mengikuti, tapi pada pagi tadi bangun tidur televisi telah menyajikan sarapan pagi informasi terkait kisruh pada laga antara Arema FC versus Persib Bandung, ratusan korban berjatuhan buntut dari kekecewaan suporter aremania yang menaiki pagar tribun ekonomi bagian timur, selatan dan masuk ke lapangan.

Diduga kecewa pada putusan wasit Handri Kristanto, saat striker Arema Dedik Setiawan diganjar dengan kartu merah dan diusir dari lapangan karena dianggap menyikut bek kiri Persib, Ardi Idrus, suporter areama mengamuk dan membuat petugas kewalahan.

PETUGAS KEWALAHAN

Dari beberapa pemberitaan dan pantauan langsung website www.bola.com, bahwa situasi yang tidak terkontrol dan aksi anarkis yang dilakukan suporter membuat petugas keamanan melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa yang mengamuk.

Akan tetapi akibat dari kejadian ini justru banyak memakan korban yang jatuh pingsan, bahkan petugas medis kewalahan untuk menangani banyaknya korban yang pinsan di stadion kanjuruhan, baik diruang medis, mushola, pelataran depan sampai ruang pelataran konferensi pers.

Lagi -- lagi tragedi yang sama tejadi pada kericuhan penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Negeri tercinta ini, penulis sangat menyeyangkan hal ini terjadi mengingat bagaimanapun bahwa yang terjadi adalah bentuk ketidak siapa para suporter untuk berprilaku sportif dalam pertandingan.

Tentu sangat disayangkan bahwa sama -- sama anak bangsa, sama sama satu bangsa dan satu negara bertikai dan melakukan tindakan anarkis pada diri sendiri, bagaimana masyarakat dunia internasional menyoroti hal yang sebenarnya yang sudah sangat tersorot sebelumnya bahwa belum dewasanya indonesia dalam hal persepakbolaan.

TRAUMA PSIKOLOGIS

Suka tidak suka dan mau tidak mau hal yang demikian menjadikan banyak menggoreskan luka pada mereka yang terlibat, banyak yang dirugikan dari harta benda bahkan samapi dengan nyawa, seringkali kita mendengar bahwa suporter bola pulang hanya membawa nama, dengan jazad yang terbujur kaku karena aksi anarkis yang membabibuta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun