Catatan Griya Hypnotherapy MPC*
Beberapa kasus yang datang walau beda memiliki esensi yang sama, dan kalau saya bilang serupa.
Kadang seorang terlalu erat menggenggam apa yang disebut dengan penderitaanyang tak berkesudahan, dan sangat menyadari bahwa apa yang ia genggam adalah " Penderitaan ".
Ia melakukan banyak upaya untuk melepaskan apa yang disebutnya itu, akan tetapi selalu berakhir pada masa ia faham bahwa itu tidak bisa dilepaskan, " saya tahu harus bagaimana, harus seperti apa, tapi susah !!! ", " ....tapi tidak bisa !!! " biasanya itu yang selalu dikatakan. Ini menarik bukankan Tuhan ( Allah Ta'ala) itu sesuai prasangka hambanya, artinya apapun prasangka atas sepua pilihan kata, diksi yang dipilih menjadi nyata.
Dalam konteks lain saya sering bilang bahwa " pilihan kata dan cara penyampaiannya maka kan memunculkan respon baik rasa maupun tindakan sesuai "believe value" kita ".
... disakiti, dikhianati pasangan, terjadi KDRT bahkan kekerasan dari pasangan yang belum sah sebagai suami istri, sakit hati, fisik sampai kepada munculnya psikosomatis terakumulasi sempurna dan terjebak pada pemahaman " Dilepas sayang dipegang menyakitkan ".
Ini belum termasuk anda yang saat ini mengalami Gastroesophageal Reflux Disease(GERD) adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus, dari sekian banyak kasus peranan psikologis sangat besar memicu penyakit ini tak berkesudahan, dimana saat seorang STRESS dan tidak tertangani dengan baik, maka asam lambung akan otomatis produksi dan begitu... ( sebuah keniscayaan anda ingin sembuh dari GERD atau penyakit Psikosomatis lainnya kalau, anda masih belum mampu memangani stress anda.
Terus, bagaimana ini ?
Hypnotherapy bukan "Pil Ajaib" yang akan membuat semua menjadi berubah dalam hitungan detik dan hanya dengan tiupan dan jentikan jari.
Hypnotherapy tidak menggunakan "Jin" atau sejenisnya yang akan secara instan akan memenuhi apapun keinginan anda.
Bahwa manusia memiliki "Believe Value", nilai yang ia yakini masing - masing, mencoba mengenali apa "outcome" lebih efektif untuk ia diarahkan pada perubahan yang menjadikan peningkatan kualitas hidupnya lebih baik.