Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Azizah Wijayani, biasa dipanggil Azizah. Saya lahir di Jayapura 19 Januari 2005, saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah saya Pegawai Swasta dan ibu saya Ibu Rumah Tangga. Sedari dulu ayah sudah membawa ibu saya untuk berkeliling Indonesia karena tuntutan pekerjaan, sehingga melibatkan saya dan kakak saya untuk lahir di tanah orang.Â
Saat ini saya merupakan mahasiswi baru tahun 2023 Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Islam Negeri Jakarta. Sebelum saya berada di UIN Jakarta saya pernah bersekolah di SDN 001 Balikpapan Selatan selama 4 tahun dan SDN Pajeleran 01 selama 2 tahun, setelah itu saya melanjutkan Pendidikan saya di SMPN 3 Cibinong dan SMAS Citra Nusa.
Sejak kecil, saya sudah mendapatkan ejekan karena lahir di Jayapura, mereka mengatakan bahwa orang yang lahir di Papua ialah orang-orang yang hitam dan seram. Pada usia saat itu saya merasa sangat kesal dan sedih kenapa orang tua saya melahirkan saya disana. Tetapi, dengan segala cara orang tua saya membujuk saya dengan berkata "tidak perlu sedih nak, mereka saja belum tentu bisa pergi kesana, mereka tidak tahu betapa indahnya tempat itu. Seharusnya kamu bangga karena bisa ke tempat yang belum tentu bisa orang datangi." Sejak saat itu rasa bangga pun muncul di dalam hati saya, saya sudah tidak lagi merasa sedih dan kesal saat mendapatkan ejekan seperti itu lagi.
Tinggal dikota orang sepenuhnya bukanlah hal yang nikmat. Setiap kali waktunya pindah ke kota lain dan bertemu dengan orang-orang baru, beradaptasi merupakan kunci nomor satu untuk dapat bersahabat dengan tempat baru. Tetapi, itu tidak dapat menyurutkan tekat saya untuk dapat menempuh Pendidikan baik secara akademik maupun non-akademik. Sejak kecil, saya sudah ikut berbagai acara sekolah seperti Pramuka maupun Paskibra.
Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, saya mulai rajin mengikuti berbagai kompetisi LKBB dan dapat mengharumkan nama sekolah. Prestasi yang pernah saya raih diantaranya Juara II dan III Lomba Ketangkasan Baris Berbaris Tingkat Se-Jawa Barat. Saat sudah memasuki Sekolah Menengah Atas, orang tua saya menyarankan saya untuk fokus mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri. Sejak saat itu akademik lah yang menjadi patokan saya untuk melanjutkan Pendidikan saya. Singkat cerita saya berhasil lolos dan dapat  mewujudkan cita-cita saya untuk menjadi seorang saintis di Universitas Islam Negeri Jakarta, rasa bangga dan bahagia saya curahkan pada diri saya untuk dapat berjuang di jurusan saya saat ini.
Kedepannya saya berharap untuk tetap menjadi seorang yang rendah hati dan dapat melewati rintangan dalam dunia perkuliahan. Sekian profil diri yang bisa saya ceritakan
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H