Mohon tunggu...
Azizah Putri
Azizah Putri Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - nurazizah

Nur Azizah Eka Putri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebobrokan Jurnalis Media terhadap Peristiwa Bencana

23 Januari 2021   09:07 Diperbarui: 23 Januari 2021   09:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum sampai bulan Januari tahun 2021 selesai, sudah banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia. Mulai dari bajir, tanah longsor, hingga erupsi gunung merapi. Selain bencana alam, Indonesia juga terkena musibah berupa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada 9 Januari 2021 lalu. Dengan banyaknya bencana yang selalu datang, media tidak pernah berhenti meliput kejadian-kejadian tersebut. Seperti memperlihatkan bagaimana sedihnya korban bencana dan tidak layaknya pengungsian mereka.

Media selalu menjadi mata pertama bagi pemirsa dalam melihat kejadian di belahan dunia lain, tak terkecuali kejadian di Indonesia sendiri. Banyak video amatir kejadian bencana alam di sebarluaskan di media secara bebas. Ini justru membuat penonton merasa takut dan cemas. Seharusnya harapan dan semangat yang dibagikan agar para korban tidak semakin terpuruk. Orang hanya mencari rasa iba agar konten tersebut terlihat menarik.

Banyak hal-hal buruk yang diliput para jurnalis, seperti lokasi kejadian bencana, banyaknya jenazah yang tergeletak disensor sedananya, dan video amatir ketika terjadi bencana. Hal lain yang diliput para jurnalis adalah ketika mereka mewawancarai korban. 

Para jurnalis menanyakan hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan justru membuat para korban semakin menderita. Daripada memberikan pertanyaan yang memperburuk suasana, lebih baik memberikan semangat untuk menjalani hidup kedpannya.

Pertanyaan tentang firasat sebelum kejadian dan pesan terakhir korban sebelum meninggal, dan masih banyak pertanyaan seperti itu yang dilontarkan hanyak akan menurunkan mental keluarga. Tidak ada gunanya bertanya seperti itu karena mereka juga tidak tau jika hidupnya berakhir secepat ini. Lebih baik jika media menjadi sumber informasi dan sebagai penyemangat bagi warga. Menyebarkan video seperti kemajuan pencarian korban, memberikan video pembangkit semangat, dan mengabarkan bantuan yang datang dan lokasi evakuasi. Dukungan moril dan semangat adalah hal terpenting bagi korban dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun