Mohon tunggu...
Azizah Putri
Azizah Putri Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - nurazizah

Nur Azizah Eka Putri

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Among Us, Game Viral

3 Oktober 2020   11:25 Diperbarui: 3 Oktober 2020   11:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Among Us merupakan game buatan Amerika yang dirilis pada 15 Juni 2018, tetapi baru viral belakangan ini. Among us menjadi salah satu game yang populer ditengan pandemi covid-19 karena banyak YouTuber memainkannya. Misalnya di Indonesia 'Jess No Limit' juga 'Miawaug' yang bermain bersama dan videonya sukses ditonton jutaan orang. Among Us adalah game yang mengharuskan pemain menyingkirkan beberapa orang yang menyamar menjadi seorang 'impostor' atau penipu di antara pemain. Para pemain diharuskan memperbaiki pesawat ruang angkasa yang ditumpanginya. Among us dapat diaminkan 4-10 orang secara online maupun LAN. Game ini cukup mudah dan bisa dimainkan bersama teman-teman.

Banyak orang berpikir bermain game tidak ada manfaatnya. Namun, tidak sepenuhnya anggapan ini benar. Game ini dapat meningkatkan kerjasama dan kekompakan antar anggota kelompok untuk menyelesaikan suatu misi. Game ini dapat dimainkan untuk mengasah otak, berfikir untuk mengatur strategi, dan IQ. Game ini juga meningkatkan kepercayaan antar pemain. 

Dari sisi negatifnya, orang yang kecanduan game berpengaruh buruk bagi diri sendiri. Kebanyakan orang yang memainkan game ini dari kalangan remaja sehingga dapat berpengaruh kepada perilaku di kehidupan sehari-harinya. Game ini membuat semua orang melakukan segala cara dengan maksud menghasut dan memengaruhi untuk mengalahkan musuh. Game juga dapat mengakibatkan masalah mental dan kebanyakan kejahatan terjadi karena terinspirasi dari game.

Untuk pemain yang masih dibawah umur terutama anak-anak, perlu ada pengawasan dari orang tua karena ada konflik, pertikaian, dan membunuh. Juga bahasa kasar yang dilontarkan pemain lain dapat berpengaruh kepada anak-anak karena pemikiran mereka belum matang dan belum bisa memilih mana yang baik dan buruk. Apa yang anak-anak lihat dan dengar tidak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih baik anak-anak diajarkan tentang kreativitas dan bermain yang menggerakkan tubuh agar tidak malas dan jadi produktif. Seperti bermain puzzle atau permainan tradisional yang dapat mengeksplorasi anak-anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun