Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seni Mendidik Anak

5 Maret 2016   16:09 Diperbarui: 5 Maret 2016   16:25 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak-anak adalah pribadi yang unik, secara kodrati anak-anak memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya dan perbedaan itu akan terus melekat pada diri anak tersebut sepanjang hidupnya. Berbagai gaya atau seni dalam mendidik anak yang berbeda-beda juga berakibat pada gaya tingkahlaku anak. Jika dalam lingkungan sekolah seni mendidik anak diseragamkan, lain halnya dengan mendidik anak dalam keluarga yang terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Contoh kecil dalam hal pendisiplinan anak yang terdapat perbedaan antara keluarga satu dengan keluarga yang lainnya.

Dalam bidang psikologi pendidikan, Diana Baumrind telah mengadakan penelitian berkaitan dengan gaya pendisiplinan anak oleh orangtua mereka dan hasilnya menunjukkan ada tiga model dalam pendisiplinan anak yaitu (1) Gaya autoritatif, (2)Gaya Autoritarian, dan (3)Gaya Permisif yang masing-masing gaya akan menghasilkan ciri-ciri dan karakter yang berbeda untuk setiap gayanya dengan uraian sebagai berikut:

Gaya Pendisiplinan Autoritatif

Untuk gaya pendisiplinan ini menonjolkan sikapdisiplin yang tinggi, tegas serta keras. Disini orangtua mengawasi dan menuntut kedisiplinan anak dengan konsisten namun tetap penuh dengan kasihsayang  dan komunikatif. Pada model ini orangtua tetap mau mendengarkan dan memberi penjelasan kepada anak-anak tentang aturan yang mereka buat. Orangtua juga dapat memberikan hukuman jika anak telah melanggar atau menyimpang dari aturan yang ada.

Gaya pendisiplinan model ini biasanya menghasilkan anak yang sudah pasti disiplin, percaya diri, mudah bekerjasama dan lancar dalam bergaul dengan sekitar.

Gaya Pendisiplinan Autoritarian

Gaya ini sedikit bertolak dari gaya pendisiplinan pertama atau autoritatif karena disiniorangtua mengawasi namun tidak mau mendengarkan keluhan bahkan antara anak dan orangtua semacam ada batas yang memisahkan mereka sehingga tidak terjalin komunikasi yang baik antara mereka. Tidak jarang orangtua menghukum anak yang melakukan kesalahan tanpa menjelaskan atau memberi penjelasan atas kesalahan mereka.

Anak-anak hasil dari didikan orangtua yang memakai model ini cenderung minder, menarik diri dari pergaulan, sukar dipercaya serta kurang berprestasi karena kurangnya motivasi dari orangtua.

Gaya Pendisiplinan Permisif

Pada gaya ini terdapat kelonggaran pada anak-anak yang sedang mereka didik, seringkali orangtua kurang yakin dengan kemampuannya dalam mendidik anak-anaknya secara baik. Akibatnya orangtua tidak konsisten  yang akan mengakibatkan anak kurang percaya diri, merasa tidak bahagia serta prestasi belajarnya rendah.

Semua gaya disiplin yang diterapkan orangtua dirumah dapat berpengaruh pada perilaku yang bermacam-macam pula pada anak. Bahkan dengan didikan yang sama kadang menghasilkan pengaruh yang berbeda karena seperti telah dijelaskan diatas bahwa pada dasarnya sudah menjadi kodrat adanya perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh individu.

 

Sumber: Prawira,Purwa atmaja.Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta:Ar-Ruz Media,2012.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun