Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerapan Bimbingan dan Konseling pada SD/MI

22 Februari 2016   03:31 Diperbarui: 22 Februari 2016   03:33 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada hakikatnya, Bimbingan mempunyai arti yang luas. Seperti yang dikemukakan oleh Winkel(1981) bahwa Bimbingan atau Guidance yang dapat diartikan sebagai Showing way, Leading(memimpin), menuntun, memberikan petunjuk, mengatur, mengarahkan seerta memberi nasihat. Dari cuplikan pengertian diatas, bimbingan sangat dibutuhkan terutama dalam bidang pendidikan. Karena dalam bidang ini peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademik saja namun juga berhak mendapatkan arahan, petunjuk bahkan nasihat dari pendidik. Khususnya bagi peserta didik pada tingkat sekolah dasar (TK/SD/MI) yang masih perlu ditunjukkan jalannya, diluruskan mana yang boleh dilakukan dan mana yang dilarang serta nasihat dari para pendidik untuk kebaikan mereka(peserta didik).

   Mengapa Bimbingan dan konseling dianggap sangat penting khususya pada pendidikan tingkat dasar? Karena peserta didik tingkat dasar merupakan tonggak harapan bangsa kita kedepan, di tangan merekalah kelak perjuangan bangsa akan diteruskan. Pada masa-masa golden age inilah kita tanamkan pondasi yang kukuh dengan bimbingan,  arahan yang positif agar mereka tidak mudah goyah dan terjerumus ke jalan yang tidak kita inginkan, mengingat tantangan bagi pendidikan dasar kita sangat beragam dan kuat sekali mendesak.

   Dalam pendidikan dasar, terutama SD/MI, guru  kelas harus menguasaisemua matapelajaran termasuk peran sebagai guru BK(Bimbingan dan Konseling) bagi peserta didik. Dalam hal ini menurut sayasudah tepat, mengingat wali kelas adalah orang yang paling dekat dengan siswa di kelas tersebut. Bahkan, layaknya seorang ibu bagi anaknya.wali kelas merupakan ibu mereka di sekolah artinya walikelas-lah yang lebih tahu keseharian dan kepribadian serta apa yang dibutuhkan oleh peseta didik.adapun jika terjadi masalah baik itu masalah akademis maupun masalah psikologis pada peserta didik, yang memberikan arahan, dorongan semangat adalah wali kelas yang sekaligus konselor mereka.

Walaupun ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa dwifungsi walikelas ini kurang berjalan efektif lantaran tidak terpenuhinya administrasi khusus Bimbingan dan konseling oleh wali kelas dan dianggap kurang efektif jika tidak di tangani oleh ahli(konselor beneran). Kalau menurut saya justru disinilai hebatnya guru kelas di tingkat SD/MI J yang tidak hanya menguasai semua matapelajaran tetapi juga sebagai super mom atau superdad yang multi talenta dalam mengatasi masalah bagi peserta didiknya.

   Apa yang dilakukan pendidik pada setiap kegiatan di sekolah pada hakikatnya juga merupakan kegiatan bimbingan karena telah memenuhi unsur atau syarat kegiatan tersebut dikatakan sebagai suatu proses bimbingan.Kegiatan yang dapat dilakukan pendidik dalam memberikan bimbingan dan konseling dilingkungan sekolah seperti dalam mengatasi siswa yang sulit menerima pelajaran, siswa yang terlalu pasif, siswa yang sering membolos, siswa yang memiliki kesulitan ekonomi (mungkin dalam hal ini guru dapat memberi informasi beasiswa), serta menggali lebih dalam setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik. dan yang tidak kalah pentingnya saat ini adalah pengetahuan tentang narkoba dan bahayanya guna membekali peserta didik. Sedangkan  untuk hal mendata grafik prestasi peserta didik dan melaporkan kegiatan peserta didik secara berkala kepada wali murid sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan oleh wali kelas,dan menurut saya kegiatan ini lebih sering dilakukan guru kelas daripada guru BK untuk tingkat SD keatas.

 

Sumber: Winkel.1987.Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia

               Artikel Alyanirida.blogspot.com(Rabu,08 Oktober 2014. 15:05)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun