Mohon tunggu...
Azizah Nazi
Azizah Nazi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Cuma komentator yang gak bisa jadi orator, bukan juga konseptor karena cuma ahli bawa motor www.azizahnazi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jasad Berdarah Seorang Laki - laki

4 Juni 2014   22:59 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu saat aku akan ke pelabuhan Penyengat, aku melewati Jalan Kamboja. Jalan ini kukenal sebagai jalan yang bebas macet dan bisa kukebut hingga 50-60 km/jam karena ini di dalam kota. Beda kalo harus lewat Batu 5 bawah yang harus lebih sabar. Namun karena hari itu hujan turun cukup deras 40 km/jam sudah kurasa cukup meski dalam hati berdebar takut ketinggalan kapal menuju Pangkil.

Sebelum tiba di persimpangan Kamboja menuju Bakar Batu, aku melihat beberapa orang berkerumun. Kerumunan itu menyebar tak hanya di satu titik. Kupikir mereka berteduh karena ketika itu bagi yang tak memiliki mantel, menerobos hujan bukanlah pilihan yang bagus. Aku sendiri harus menggigil kedinginan karena mantel yang tak cukup panjang sehingga kaus kakiku benar - benar basah.

Betapa terkejutnya aku ketika laju motor kupelankan dan menoleh ke arah kanan di mana orang - orang sedang berkerumun. Di depan salah satu ruko yang tertutup itu ada sesosok mayat laki - laki yang tergeletak begitu saja. Bagian wajah dari dagu hingga lehernya berdarah.

Sejauh yang kulihat di waktu yang sangat singkat itu, laki - laki tersebut tidak mengalami luka di bagian lainnya. Kurang yakin juga karena aku melihatnya dari jauh. Kulihat tak ada seorang pun yang berani mendekati mayat tersebut. Aku pun tak begitu yakin dia masih hidup atau tidak.

Perkiraanku awalnya dia jatuh dari lantai atas, tapi tak mungkin karena jika demikian tenta bagian kepalanya yang berdarah. Mungkin saja dia adalah korban kecelakaan lalu lintas, tapi aku tak melihat kendaraan yang hancur, jika ia adalah pejalan kaki aku tak melihat ceceran darah lainnya.

Di perjalanan aku memikirkan bahwa orang itu korban pembunuhan atau baru saja terlibat perkelahian. Bisa jadi ia sedang mabuk dan lain sebagainya. Pikiranku bermain menebak apa yang terjadi.

Sayangnya hingga aku menulis hal ini aku belum mendapat informasi mengenai kejadian tersebut. Tak tahu juga harus bertanya pada siapa saja.

Apa lelaki itu mati atau masih hidup hingga hari ini. Dan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun