Indahnya fajar memanggil jiwa yang bersendu
 Pintu beranda terbuka lebar
 Seolah ada tamu penting yang akan datang
 Aku,
 Mencoba tersenyum sebagai sosok yang tegar
 Menyambut tamu yang entah berapa banyak membawa pembelaan
 Kubiarkan pintu beranda terus terbuka
 Aku, berjalan menuju pantai
 Seketika aku diam termangu
 Menyaksikan kemesraan ombak dan pesisir
 Mereka berbeda namun selalu bersama
 Jujur saja, aku cemburu
 Ingin sekali aku memecah karang
 Ditemani ombak lain yang sedang patah hati
 Persis
 Sama sepertiku
 Hingga tamu itu tiba
 Pulang bersama janjinya
 Yang mungkin ia ingkari di tengah perjalanan
 Makassar, 4 April 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H