Masih hangat tentang seleksi calon petugas haji seluruh indonesia di lakukan pada hari yang sama (selasa, 04/02), di Kabupaten Cirebon salah satunya, memperebutkan kuota calon petugas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak 5 kuota diperebutkan oleh 40 peserta, calon petugas Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak 4 kuota diperebutkan oleh 5 peserta. Keduanya menggunakan sistem seleksi online berbasis android, yang biasa dikenal dengan CAT (Computer Assisted Test).
TPHI yang biasa disebut PPIH Kloter, TPIHI disebut PPIH pembimbing haji, memerlukan calon petugas haji yang profesional, kompeten, berdedikasi tinggi, komitmen, memilik wawasan luas, integritas terhadap amanah. Harus melalui proses yang sangat ketat, bersaing dengan orang-orang hebat, dan berkompetensi pada bidangnya masing-masing.
40 peserta yang mengikuti tes tentunya tidak mungkin semuanya akan berhasil karena kuota calon PPIH Kloter untuk Kabupaten Cirebon hanya ada untuk 5 orang, dan 5 orang PPIH Pembimbing haji untuk 4 orang. Harus ada hasil akhir yang dinyatakan Gagal lolos dan berhasil lolos ke tahapan seleksi selanjutnya di tingkat propinsi.
Terkait gagal lolos menjadi petugas haji 2020, Â bisa jadi itu hal terbaik yang tuhan berikan kepada hambanya dalam bentuk yang terkadang tidak diinginkan manusia, setiap muslim tentu sangat berharap bisa menyempurnakan rukun islam kelima dan menjadi petugas PPIH hanyalah sarana semata atau jalan yang harus dilalui, hakekatnya menjadi petugas PPIH adalah panggilan dari tuhan maha kuasa.
Begitupun sebaliknya, berhasil adalah tak lepas dari campur tangan tuhan, sehebat apapun usaha dilakukan manusia, secerdas apapun akal manusia, jika tuhan belum berkehendak untuk memberikan kesempatan beribadah di tanah suci, maka tak ada yang mampu menentang kehendak tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H