Mohon tunggu...
aziz ahlaf
aziz ahlaf Mohon Tunggu... Editor - kita hanya berbeda acara dalam menggapai ridho tuhan

setiap kita punya cara unik dalam mengumpulkan pundi-pundi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menafkahi Hobi atau Hobi Menafkahi?

5 Januari 2020   14:54 Diperbarui: 5 Januari 2020   14:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tertarik dengan kalimat ini "ada juga kok yang bermodalkan hobi justru malah dapat penghasilan. Enggak sedikit juga yang jadi pengusaha sukses karena berawal dari hobinya itu" (Kompasiana).

ada banyak teman saya yang bisa dapat menyulap hobi menjadi ladang menafkahi keluarganya, namun tidak sedikit pula yang justru sebaliknya, demi menyalurkan hobi hingga lupa menafkahi keluarganya. malah hobi nya harus dinafkahi. miris memang, namun kalau bicara hobi emang agak-agak susah untuk bicara nalar, logika, apalagi rasa.

pernah berdebat dengan teman yang hobi piara ikan hias jenis koi, harga hingga jutaan rupiah pun seolah tak berarti baginya, bahkan tanpa pikir panjang dan tanpa banyak pertimbangan hingga rela jual HP  yang baru 1 minggu dibeli seharga 4 jutaan demi dapat membeli ikan koi yang disukainya. sisi lain, saat istrinya sedang hamil minta dibeliin buah segar justru banyak berkilah anu dan itu, seolah mendadak kehabisan ide cerdasnya. benar-benar blank kayak LCD HP rusak.

adalagi, bincang panjang dengan teman yang hobi koleksi ayam jantan Bangkok untuk keperluan sabung ayam, ia tak peduli harus mendapatkan ayam kesukaannya, rela memburu hingga ke pelosok-pelosok daerah. bahkan jika pun harus berburu ke liang lahat pun kayainya ia jabanin. pun, yang hobi batu akik, berhias kendaraan kesukaannya, berhiasa interior rumah, eksterior rumah, bahkan ada yang hobi juga mainin hati cewek, yang jelas ini mah bukan aku loh ya, tapi kamu, iya kamu. (hahaha... ngakak sambil push up, lalu nelen sandal tetangga sebelah).

any way, ini lah sebabnya aku sangat tak setuju dengan menafkahi hobi. terserah kamu mau setuju atau enggak dengan pendapat ku, yang jelas aku pun gak peduli dengan apa hobi mu, asal jangan hobi maninin opiniku aja. bisa-bisa nanti aku ajak ngopi bareng di pinggiran sungai belakang rumahku.

gini, flashdisk masa lalu, eh flashback maksudnya, dulu aku punya hobi ngutak-ngatik sesuatu hal, elektronik, listrik, dekorasi huruf-huruf, tanaman, tata ruang, dll, yang jelas bukan ngutak-ngatik rejeki orang loh ya.

aku punya hobi pada manipulasi gambar atau video, suka dengan tantangan, tersalurkan lah itu hobi, hingga akhirnya melamar ke salah satu rumah produksi (PH) sinetron di Jakarta Pusat (2004), lalu pindah kerja ke rumah produksi di jalan Kedoya Jakarta Barat (2005 - 2014). hobi itu menghasilkan pundi-pundi rejeki (baca : honor) yang kala itu dibilang wow fantastis bro.

Dari hobi itu akhirnya dapat menafkahi keluarga, dan bukan menafkahi Hobi. palingan cuma ngasil cemilan pada hobi semisal beli HP untuk sekedar alat komunikasi penunjang kerja dan pulsa, itu pun sebatas SMS telepon., kala itu belum musim atau belum tertarik android. sejak memasuki era android 2011 pun masih tetap idealis dengan bertahan pada fitur SMS telepon hingga 2015.

hingga kini, masih tetap bertahan tidak mau menafkahi hobi, paling cuma ngasih cemilan sebatas isi kuota, ganti HP. malah justru selalu berfikir gimana caranya agar Hobi Menafkahi, menjadikan hobi sebagai sumber nafkah untuk dapat berbagi dengan orang-orang tercinta dan orang yang membutuhkan. namun juga tidak maido (nyinyir) pada yang menafkahi hobi karena toh setiap orang tentunya punya paradigma masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun