Mohon tunggu...
Azizah Indriani
Azizah Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Broken Home

26 November 2024   12:25 Diperbarui: 26 November 2024   12:26 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi keluarga broken home sumber :the columnist

Broken home merupakan suatu kondisi struktur keluarga tidak utuh, biasanya karena perceraian orang tua. Anak anak dalam situasi ini sering kali merasakan dampak emosional yang mendalam akibat perpisahan orang tua mereka. 

Dampak psikologis pada anak broken home akan mengalami masalah emosional, gangguan perilaku, rusaknya kesehatan mental, tidak percaya diri, dan kesepian. 

Cara mengatasi dampak broken home yaitu memberikan dukungan emosional kepada anak dengan mendengarkan keluh kesahnya, mangajaka anak kepsikiater untuk mengatasi terimanya, membantu anak berinteraksi dengan teman-temannyadan mengembangkan keterampilan sosial, serta mendorong komunikasi orang tua dengan sangat penting agar anak merasa didengar dan dihargai. 

Anak-nak yang mengalami broken home menghadapi berbagai tantangan yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka. Dengan dukungan yang tepat dari orang tua dan lingkungan sekitar, anak-anak dapat belajar mengatasi kesulitan dan tumbuh menjadi  individu yang sehat secara emosional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun