Sampah menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai karena jumlahnya yang semakin meningkat dan cara penanganannya yang belum tepat.Â
Kebanyakan sampah akan dibuang begitu saja dan dibiarkan menumpuk tanpa memilah atau mengelolanya terlebih dahulu, terutama untuk sampah rumah tangga yang paling banyak diproduksi oleh masyarakat.Â
Akibatnya, petugas kebersihan akan bekerja lebih banyak untuk memilah sampah dan membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Salah satu cara untuk menangani sampah secara tepat adalah dengan Bank Sampah. Bank sampah adalah program untuk memilah dan mengelola sampah dengan melibatkan masyarakat.Â
Sesuai dengan namanya, Bank sampah menjadi perantara antara pemilik sampah yang akan menjadi penabung dengan pihak pengelola sampah. Dalam hal ini, masyarakat dilibatkan menjadi nasabah dan pengelola, sehingga berperan aktif dalam penanganan sampah desa.
KKN-T UNIRA Malang kelompok 7 mengajak masyarakat untuk belajar tentang cara mengelola sampah. Edukasi ini diadakan dengan berkunjung ke Bank Sampah Bantur pada tanggal 31 Agustus 2021.Â
Edukasi tentang sampah dijelaskan langsung oleh Ibu Laila selaku ketua pengurus Bank Sampah Bantur. Peserta edukasi ini adalah anak-anak binaan Pondok Belajar KKN-T UNIRA Kelompok 7 dengan jumlah 10 orang.
Bank Sampah Bantur berdiri sejak tahun 2015. Bermula dari inisiatif beberapa warga untuk mendirikan bank sampah yang kemudian dimusyawarahkan pada forum jamaah tahlil dan Ibu-ibu PKK. Sampai pada akhirnya inisiatif tersebut meluas dan diketahui pihak desa sehingga diresmikan menjadi Bank Sampah Bantur Berseri.
Mekanisme pengelolaan sampah di Bank Sampah Bantur Berseri adalah nasabah penabung menyetorkan sampah dengan membawa buku tabungan sampahnya.Â
Setelah itu, Bank Sampah akan mengelola dan memilah tabungan sampah mana yang pantas didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih berharga.Â