Mohon tunggu...
Azizah Fitriyani
Azizah Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lakukan yang terbaik, hanya untuk dan karena Allah semata.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat dan Akibat Memutuskan Tali Silaturahim

23 April 2021   01:30 Diperbarui: 23 April 2021   02:07 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Silaturahim berasal dari 2 kata yaitu sillah (hubungan) dan rahim (kasih sayang). Secara umum silaturahim dapat diartikan sebagai hubungan yang dilandaskan oleh kasih sayang persaudaraan.

Silaturohim merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan merupakan ibadah yang sangat disukai oleh Allah SWT. Allah berfirman dalam QS. An-nisa ayat 1 yang artinya: "dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim".

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh abu Hurairah, nabi Muhammad Saw bersabda "barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamu kalian, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim".

Dalam hadits lainnya, Rasulullah Saw bersabda "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahim"

Dari dalil-dalil tersebut, dapat disimpulkan bahwa silaturahim memiliki manfaat yang luar biasa. Yaitu:

1. Diperpanjang umurnya dan diluaskan rezekinya

2. Dijauhkan dari api neraka

3. Mempererat tali persaudaraan

4. Mendekatkan diri kepada Allah.

Sekarang ini, banyak yang masih menyepelekan akibat dari memutuskan hubungan silaturahim kepada kerabatnya. Tanpa disadari sesuatu yang disepelekan tersebut merupakan suatu dosa yang besar.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda "tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan" (HR. Bukhari dan Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun