Belakangan ini ramai diperbincangkan di platform jejaring sosial media tiktok mengenai ADHD. Banyak yang mengunggah konten POV atau POint of View orang dengan ADHD. "Media sosial sangat brilian dalam menyebarkan berita dan bagus untuk membicarakan secara terbuka," Kata DR Arshad kepada BBC. ADHD sendiri adalah  ADHD adalah gangguan perilaku yang membuat anak sulit memusatkan perhatian, fokus (mudah teralihkan), impulsif, dan hiperaktivitas. ADHD adalah gangguan perilaku yang disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf. Ini dipicu oleh gangguan perkembangan saraf. Pengidap akan mengalami penurunan atensi, disorganisasi, impulsif dan hiperaktif. Sebanyak 2.5 persen populasi orang dewasa di dunia mengalaminya.
Dampak ADHD di Masa Dewasapun menjadi sorotan. Dampak ADHD dikaitkan dengan rendahnya tingkat prestasi pendidikan dan rendahnya tingkat pekerjaan dengan riwayat sering berganti pekerjaan. Orang dewasa dengan ADHD cenderung kurang terorganisir. Sulit bagi mereka untuk menentukan prioritas serta sering menunda-nunda pekerjaan. Bahkan, terkadang pengidapnya kesulitan dalam memulai atau menyelesaikan pekerjaan tertentu, melupakan janji temu, dan kerap kehilangan barang.
Apakah Terapi White noise dapat membantu ADHD Dewasa menyelesaikan Tugas? Dikutip dari Jurnal Complementary Therapies in Medicine. Â Secara empiris, terapi white noise telah mampu meningkatkan tugas-tugas tertentu yang dipengaruhi oleh gejala ADHD, termasuk pengenalan suara dan kecepatan membaca dan menulis. Namun, tidak semua tugas yang terkena dampak ADHD membaik, dan tantangan logistik yang signifikan masih ada sebelum terapi ini dapat diterapkan secara realistis. Dalam tinjauan ini, tampaknya terdapat bukti bahwa terapi white noise dapat bermanfaat bagi pasien ADHD, dan oleh karena itu penelitian lebih lanjut dianjurkan untuk menetapkan parameter untuk mendapatkan manfaat terapeutik yang maksimal.
White noise adalah suara yang dihasilkan ketika sejumlah besar frekuensi suara dimainkan dengan intensitas konstan. White noise sebenarnya sering kali diperkirakan berdasarkan curah hujan dan radio statis, dan sering kali digambarkan sebagai suara yang menyenangkan. Terapi White noise telah digunakan dalam berbagai aplikasi medis, termasuk untuk meningkatkan kualitas tidur pada beberapa populasi pasien.
Disebutkan oleh Vanessa Lancaster pada laman Psychology Today. Para ahli berpendapat bahwa kebisingan putih, coklat, atau merah muda menutupi gangguan lingkungan. Hal ini juga mempengaruhi neurotransmitter otak, meningkatkan laju sinyal antar neuron. Penderita ADHD sering kali berada dalam kondisi hipo-gairah. Mengurangi rangsangan luar di sekitar mereka sambil meningkatkan aktivitas saraf di dalam kepala mereka membantu meningkatkan fokus dan membantu perhatian pada tugas-tugas yang ada. Secara khusus, white noise meningkatkan efisiensi sinyal otak (teori resonansi stokastik). Ini mengoptimalkan stimulasi pada pasien ADHD yang otaknya memerlukan tingkat suara dan aktivitas yang lebih tinggi untuk menghalangi kecenderungan gangguan, menurut para ilmuwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H