Azizah F S 212121038
Diyah Pebriyanti 212121048
Khusnul Z 212121049
Andien S M 212121052
Jhidan W S 212121056
1. Terlalu sibuk
 Masalah perkawinan bisa muncul karena jadwal yang terlalu padat. Terburu-buru menyebabkan ibu kurang tidur dan tidak makan dengan benar. Akibatnya, sang ibu menjadi depresi. Pasangan yang terlalu sibuk juga tidak merasa terhubung satu sama lain. Mereka tidak punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama.
Â
 Bagaimana cara menang
 Anda harus memiliki keterampilan manajemen waktu. Manajemen waktu perlu  didiskusikan antara terburu-buru dan menghabiskan waktu bersama pasangan. 2. Komunikasi yang buruk
 Mungkin prediktor terbesar  masalah hubungan adalah komunikasi yang buruk. Komunikasi yang tidak sehat dapat menyebabkan masalah yang lebih besar di rumah. Pasangan yang berbicara dan berkomunikasi lebih sering memahami satu sama lain. Melalui komunikasi, ibu dan suami dapat menciptakan ikatan.
Â
 Bagaimana cara menang
 Dalam  rumah tangga, perlu dicari cara  yang efektif untuk berkomunikasi dengan pasangan. Sehingga kita dapat  mendengarkan dan memahami satu sama lain.
Â
 3. Masalah dengan anak-anak
 Anak adalah anugrah dalam keluarga. Memiliki anak membawa kebahagiaan bagi ibu dan pasangan. Tapi memiliki anak menambah tekanan pada rumah tangga, bu. Mengasuh anak membutuhkan lebih banyak tanggung jawab dan perubahan peran. Memiliki anak juga berarti ibu dan suami  tidak punya waktu untuk berdua. Ini adalah ujian bagi sebuah rumah tangga, bahkan bagi pasangan yang sudah memiliki hubungan yang kuat. Bagaimana cara menang
 Untuk menghindari konflik antara perempuan dan laki-laki akibat kehadiran anak, usahakan untuk mengatasi stres yang ditimbulkan oleh anak. Ciptakan perasaan dan pengalaman yang lebih positif.
Â
 4. Masalah keuangan
 Salah satu masalah rumah tangga yang paling umum  adalah keuangan. Saat pasangan mengalami konflik keuangan, ketidaksepakatan melambangkan nilai uang yang berbeda, Bunda.  Di masa ekonomi yang sulit, tekanan keuangan dapat menyebabkan stres. Pasangan yang stres karena uang  lebih cenderung bertengkar.
Â
 Bagaimana cara menang
 cara untuk mengatasi masalah ini adalah ibu mempersiapkan keuangan keluarga. Seorang ibu harus siap secara finansial untuk menghadapi segala pilihan yang ada.  "Setiap wanita harus memiliki rencana keuangan yang solid, apakah dia pekerja kantoran atau ibu rumah tangga."
Â
 5. Kekerasan dalam rumah tangga
 Kekerasan dalam rumah tangga berarti menyebabkan kekerasan pada seseorang di rumah yang sama melalui kontak fisik atau mental. Konsekuensi dari kekerasan dalam rumah tangga dapat menyebabkan depresi berat pada korban kekerasan dalam rumah tangga. Langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk menanggapi kekerasan dalam rumah tangga adalah jangan menyalahkan diri kita sendiri, karena kita sering menyalahkan diri kita sendiri atas semua masalah seolah-olah itu salah kita sendiri. Keduanya bersikap tegas terhadap pasangannya dan merasionalisasikan hal tersebut dengan membuat kesepakatan bahwa jika  salah satu pihak bersalah melakukan pelecehan, ada konsekuensi yang harus ditanggung. Ketiga, siapkan bukti KDRT seperti memar atau bukti teknologi  di dalam rumah seperti CCTV, handphone, perekam suara dan lainnya. Keempat, mencari pertolongan dan pertolongan jika pelaku memang telah melewati batas yang  membahayakan nyawa (korban).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H