Mohon tunggu...
Diva_RA
Diva_RA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Mencari pengalaman hidup sebanyak mungkin. Berusaha menjadi manusia yang bermartabat dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Keinginannya, Menjadi Korban Orangtua

6 Juli 2020   10:48 Diperbarui: 6 Juli 2020   10:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Korban dari orang tua. Mereka yang menutup luka dengan senyum penuh harap dan cinta. Seorang anak yang harus berjuang menyambung hidup seorang diri tanpa peluk cinta dan kasih seorang ayah maupun ibu. Keegoisan dalam keluarga telah merenggut masa kecilnya yang harusnya penuh tawa. "Si kecil" sangat tak berdaya. Bukan keinginannya untuk menjadi korban dari orang tua, tapi bagaimana jika garis takdir telah tertulis untuknya.

Di luaran sana anak seperti ini harus hidup dengan belas kasih keluarga yang mau mengaduhnya, atau bahkan dengan terpaksa ia harus hidup seorang diri. Banyak teman saya yang harus bernasib seperti ini, entah di lingkup kerja, maupun sekolah. Miris, jika mereka menceritakan kisah keluarganya yang "Broken Home".

Perceraian, seringkali menjadi kata paling buruk yang tak ingin mereka dengarkan. Trauma, itu sudah pasti membayangi masa depannya. Apalagi jika di usia yang masih belia mereka harus menerima kenyataan untuk berpisah dari orang tuanya karena keegoisan keduanya. Pasti luka ini akan membekas hingga ia dewasa. Ada yang menutup luka itu dengan menjadi "good man", adapula yang memilih menjadi   "bad man" demi menutup segala duka atau hanya ingin balas dendam terhadap hidupnya.

Tak jarang teman saya dari keluarga yang "Broken Home" yang mampu mendulang kesuksesan. Ya, semata-mata karena ia ingin membuka mata dunia bahwa keterpurukan tak mampu menjadikan dunianya menjadi suram. Melalui kesuksesannya, ia hanya ingin balas dendam terhadap keadaan, dengan membuat menyesal ayah dan ibu yang telah meninggalkannya. Mereka yang bernasib seperti ini hanya punya keinginan yang sama, yaitu mencari kebahagiaan yang tak mereka dapatkan dari istana keluarga. 

Jika sampai hari ini kita yang memiliki keluarga yang masih lengkap masih saja banyak mengeluh dan kurang bersyukur, coba buka mata dan simak beberapa kisah seorang anak yang kurang beruntung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun