Mohon tunggu...
AZIZAH Al-Islamy
AZIZAH Al-Islamy Mohon Tunggu... -

"Saya Adalah Tuhan untuk mimpi saya"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anugerah Tuhan

19 Mei 2015   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa hiduplah sosok keluarga yang amat sederhana dengan kesepian di rumah tersebut hanya hidup seorang ayah, ibu dan anak kecil yang sekarang masih dalam tahap berumur 5 tahun, dia masih duduk di sekolah TK (taman kanak-kanak). Ia mempunyai nama yang sangat unik, dan biasa di sebut “Bella”, sungguh indah nama itu.

Pada suatu ketika di pagi hari, bella pergi ke sekolah dengan di antar oleh ibunya. Bella pun masih kurang berani untuk berangkat ke sekolah dengan sendiri. Di dalam perjalanan bella menemukan hal yang membuatnya menarik, yakni ia bertemu dengan seekor burung berwarna hijau yang terjatuh karna terluka kakinya dan dalam seketika bella pun bertanya pada ibunya, “Ibu apa itu? Apakah itu mobil-mobilan?” “bukan nak, itu burung yang terjatuh karna kakinya terluka..” jawab sang ibu. “wah burung itu warna merah saja ya bu?” kata anak. “hmm itu bukan warna merah nak, melainkan warna hijau, dan burung itu bermacam-macam warna, ada warna hijau, merah, coklat dan lain-lain”. Jawab ibunya sambil tersenyum. Sang anakpun bertanya kembali “bu kasian burung ini, apa yang bisa kita lakukan dengan burung ini?” dan jawaban ibu “iya nak, burung ini seharusnya kita beri obat di kakinya agar dia bisa terbang kembali”. Dan akhirnya sang ibupun memberi obat pada kaki burung itu. Begitu lah imajinasi seorang anak ketika ia masih berumur pertengahan. ia akan tumbuh ber-imajinasi dengan berbagai warna dan ke-kreatifannya.

Setelah bella tumbuh besar, usianya sudah menambah jadi 8 tahun. Ia memiliki banyak perkembangan atau perubahan. Yang mana awalnya ia tidak bisa mengambil solusi atau memecahkan masalah, kini ia tumbuh dengan cepat mengingat apa yang sudah di tangkapnya, tumbuh agak lebih dewasa dan bisa berfikir dengan seksama. Di malam hari tepatnya saat senja sudah terbenam (habis maghrib) bella berjalan menelusuri rumah-rumah tetangganya, dan pada saat yang bersamaan ia bertemu dengan teman-temannya di pertengahan jalan. “bella, tadi saat pelajaran matematika ibu eric bilang ada PR apa nggk ya?” Tanya salah satu temannya. bella pun langsung menjawab “Ia PR nya di halaman 23-25, dan di kumpulkan hari esok”. “ehhmm oh iya bell, makasih ya… kamu ini mau kemana?” ujar Andi. “Aku mau berangkat mengaji di masjid” jawab bella. Dan setelah itu mereka pun pergi bersama menuju masjid untuk mengaji.

Demikian cerita dari seorang anak yang mana dalam tahap perkembangannya anak akan memiliki perubahan tertentu. Anugerah terindah jika sudah memiliki sang buah hati yang bisa membahagiakan orang tua dan orang lain. Dan terindah pula jika anak akan tumbuh dengan normal tanpa ada hal yang menjadikannya sulit dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun