Mohon tunggu...
Azizah Saffanah
Azizah Saffanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Meningkatkan Efisiensi Menanam Jagung Menggunakan Alih fungsi dari konsep konvesional menjadi konsep yang lebih maju

18 Januari 2025   12:49 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Gambar Alat Penanam Benih Jagung Modern

Sub Kelompok 6 (Sava, Dika, Efferm, Brandon) KKN Universitas 17 Agustus 1945 di Desa Bakalan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Jagung merupakan produk penting dalam pertanian di Indonesia karena perannya sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri sebagai negara agraris, Indonesia sangat bergantung pada produksi jagung untuk memenuhi permintaan dalam negeri, terutama di daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Desa bakalan merupakan daerah yang memiliki potensi besar untuk budidaya jagung namun, seperti halnya petani di desa ini menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal efisiensi proses pertanian budidaya jagung yang masih banyak dilakukan oleh petani secara manual dan seringkali tidak efisien. Proses ini memakan waktu, dan meningkatkan biaya produksi selain itu, pola tanam yang tidak merata akibat pekerjaan manual dapat mengurangi produktivitas tanam mengingat tantangan tersebut.

Menurut salah satu petani yaitu Pak Budi Keutungan dalam  menggunakan alat ini adalah lebih efisiensi waktu tanam dan mempercepat proses penanaman dengan menempatkan benih secara otomatis, sehingga menghemat waktu dan menghemat biaya tenaga kerja di bandingkan dengan metode tradisional. Di Desa Bakalan ini belum menggunakan alat penanam jagung yang modern sehingga dengan adanya alat ini bisa mempercepat operasi penanaman, meningkatkan kualitas produktivitas penanaman. Teknologi ini secara otomatis menanam benih pada jarak dan kedalaman yang seragam. Alat ini juga mudah dioperasikan sehingga mengurangi beban fisik petani. Untuk menyebarkan teknologi ini lebih luas, dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk subsidi peralatan dan pelatihan teknis bagi petani sangat penting di Desa Bakalan menjadi bukti bahwa tantangan pertanian dapat diatasi melalui alat teknologi dalam efisiensi, produktivitas, dan memberikan harapan baru terhadap petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun