Artikel ini dibuat untuk memenuhi UAS mata kuliah Akhlak tasawuf
Dosen Pengampu : Prof. Asep Usman Ismail
Penulis Artikel : Azizah (12405051050122)
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masayarakat Islam Kelas 1D
AKHLAK, ETIKA, MORAL, DAN SUSILA
A.AKHLAK
Pengertian Akhlak
Dari segi kebahasaan, kosakata akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari kosakata bahasa Arabakhlaq yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluq ((, yang berarti (1) al-adah ) (, yakni kebiasaan atau kelaziman; 2( al-tabiah ) (, yakni tabiat, watak, atau karakter; 3) al-sajiyyah ) yakni perangai, ekspresi, gestur, atau bahasa tubuh; 4) al-murah )yakni harga diri, martabat, dan kehormatan; dan al-din yakni keteraturan, peradaban, atau agama. Sementara itu, kamus Al-Munjid menyebutkan bahwa kata al-akhlaq ) ( dalam bahasa Arab berarti tabiat, budi pekerti, perangai, adat, atau kebiasaan. Jadi, secara kebahasaan, kata akhlak mengacu kepada sifat- sifat manusia secara universal, baik sifat terpuji maupun sifat tercela.
menurut Ibn Manzhur, pada hakikatnya akhlak adalah dimensi esoteris manusia yang berkenaan dengan jiwa, sifat, dan karakteristik manusia secara khusus, baik yang hasanah (baik) maupun yang qabihah (buruk).
Ibn Miskawaih (wafat 421 H/1030 M) menyatakan, "Akhlak adalah sifat yang tertanam pada jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa membutuhkan pe mikiran dan pertimbangan2. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak
Al-Ghazali (wafat 550 H/1111 M) menyatakan, "Akhlak adalah gambaran tentang keadaan jiwa yang ter tanam secara mendalam. Keadaan jiwa itu melahirkan tindakan dengan mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan