Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu instansi Pendidikan yang membekali peserta didik untuk siap bekerja setelah lulus sekolah pada nantinya. Meskipun demikian, peserta didik tidak terbatas pada hanya bisa langsung bekerja saja setelah lulus sekolah, tetapi juga dapat melanjutkan kuliah atau berwirausaha. Upaya untuk menyiapkan peserta didik untuk siap bekerja, kuliah, maupun berwirausaha dilakukan melalui berbagai cara.Â
Setiap komponen pendidikan memiliki peranannya masing-masing untuk mendukung upaya tersebut. Begitu pun dengan guru. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menyiapkan peserta didik untuk dapat memiliki kompetensi yang cukup setelah lulus sekolah. Guru sebagai garda terdepan dunia Pendidikan dalam upaya mencerdaskan bangsa perlu menyiapkan bekal kompetensi siswa melalui mata pelajaran yang diampunya. Terdapat banyak mata pelajaran yang perlu peserta didik pelajari pada masing-masing jurusan di sekolah.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya piker manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Menurut Weittgenstein salah satu program pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis dan kreatif  adalah matematika.
Pengertian Pembelajaran Berbasis masalah yang lain adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana peserta didik melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan dan laporan akhir. Dengan demikian Peserta didik di dorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pembelajaran dan mengembangkan ketrampilan berfikir kritis.
Model pembelajaran SCL (Student Centered Learning) adalah suatu model, metode atau pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik atau peserta didik sebagai pusat dari proses belajar mengajar, sehingga akan mengembangkan minat, motivasi, dan kemampuan individu menjadi lebih aktif, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri. Pembelajaran SCL adalah model pembelajaran yang berfokus pada siswa/peserta didik sehingga peran pengajar hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar. Dalam pendekatan SCL, pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong perkembangan peserta didik, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar.
Dengan menggunakan model dan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik menjadi lebih nyaman dan paham dalam menangkap informasi pembelajaran matematika pada materi matriks. Selain menggunakan model pembelajaran yang tepat guru juga dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti video, PPT interaktif maupun diktat/Handout. Dengan adanya pendekatan dan model PBL ini apalagi ditambahkan dengan media yang menarik dapat membantu meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam belajar matematika pada materi matriks.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI