Dendrit yaitu serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma, badan sel yaitu badan yang mengandung inti sel dan sitoplasma, sedangkan akson yaitu serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang.Â
Dendrit merupakan cabang dari neuron, dimana sel-sel saraf yang ada di otak tersebut bisa dinamakan dari neuron. Setiap neuron itu memiliki   satu badan sel dimana dari satu badan sel tersebut terdapat  sitoplasma dan inti sel, dari badan sel tersebut juga keluar dua macam serabut saraf yaitu yang terdiri dari dendrit dan akson. dendrit ini berfungsi untuk mengirimkan implus ke badan sel saraf, sedangkan akson mengirim implus dari badan sel ke jaringan lain. Akson itu biasanya sangat panjang begitu juga sebaliknya.Â
Neuron yaitu pusat fungsional bagi otak dan seluruh sistem saraf. Neuron tersebut memiliki berbagai ukuran yang berbeda, kemudian sel-sel ini  pertama kalinya itu ditemukan pada akhir tahun 1800 M oleh Santiago Ramon Y Cajal (1989), beliau adalah seorang ahli saraf yang berkebangsaan spanyol. Sangat berbeda dengan sel-sel lainya, karena neuron memiliki puluhan ribu cabang yang bermunculan dari pusat selnya.Â
Cabang-cabang  tersebut disebut dengan dendrit, dendrit tersebut berasal dari bahasa yunani yang berarti pohon. Dendrit tersebut menerima implus elektrik/denyut   listrik dari neuron lain dan mentransmisikanya sejauh serat panjang yang disebut dengan akson, yang berasal dari bahasa yunani yang berarti sumbu.
Lapisan yang disebut selaput myelin itu menyelubungi dari setiap akson, selaput tersebut mengisolasi akson dari sel lainya dan meningkatkan kecepatan transmisi implus. Implus ini itu berjalan sepanjang neuron dengan proses elektrokimia dan dapat berjalan dengan jarak enam kaki orang dewasa dalam kurun waktu seperlima detik.Â
Neuron tersebut sangat mampu mentransmisikan implus antara 250 sampai 2500 per detik. Neuron itu juga tidak memiliki kontak secara langsung satu dengan yang lainya melainkan antara tiap dendrit dan akson terdapat celah sempit dengan selebar satu per milliar inci. Celah sempit tersebut sering dinamakan dengan istilah sinapsis atau synapse dan julukan tersebut berasal dari bahasa yunani yang berarti menghubungkan menjadi satu.Â
Neuron tersebut  sering mengumpulkan atau menangkap sinyal dari neuron lainya seperti melalui dendrit yang berguna untuk membungkus sinapsis dengan ribuan bintil-bintil kecil yang sering disebut dengan sebutan spines. Spines tersebut berasal dari bahasa yunani yang berarti duri. Neuron itu mengirimkan getaran-getaran aktivitas listrik (implus) melalui akson dan menuju ke sinapsis, yang dalam aktivitas tersebut itu terdapat zat-zat kimia yang tersimpan kedalam kantung-kantung sinaptik yang terletak pada ujung akson.Â
Zat-zat kimia tersebut yang sering disebut dengan neurotransmiter, yang bersifat baik memacu maupun menghambat neuron bersebelahan. Proses pembelajaran atau sering disebut dengan learning process itu berlangsung dengan mengubah sinapsis sehingga dapat terjadi pengaruh antara neuron satu dengan yang lainya.Â
Koneksi langsung itu tampaknya terjadi antara dua dunia fisik otak dan kegiatan pemilik otak. Kemudian dari berbagai jenis pekerjaan yang berbeda (musik profesional) semisal, menunjukkan bahwa semakin kompleks keterampilan yang dibutuhkan dari suatu jenis pekerjaan. Maka semakin banyak pula jumlah dendritnya yang dapat ditemukan pada neuron. Dari peningkatan jumlah dendritnya maka membuat koneksi antara neuron sangat lebih banyak terjadi sehingga lebih banyak pula bagian yang ada didalam otak yang terlibat didalam pembelajaran.Â
Sel-sel otak itu merupakan bagian yang terkecil ke dalam anatomi otak. Karena sebagaimana yang telah disebutkan di depan bahwa otak manusia itu terdiri dari triliunan sel , dimana dari setiap sel tersebut mengumpal-gumpal dan dari tiap gumpalanya itu membentuk struktur otak dimana yang telah disebutkan sebelumnya.Â