Hubungan Tanpa Status (HTS), hubungan yang gak jelas! Dibilang pacar bukan tapi sayang. Jadi maunya gimana tuh?
Urusan percintaan memang kompleks, banyak variabel-variabel yang tidak bisa dijelaskan dengan logika biasa. Tidak mudah juga menasihati pemuda pemudi yang sedang dimabuk cinta. Ocehan dan nasihat tidak akan mempan ketika kita lontarkan kepada pujangga yang dimabuk cinta.Â
Mau sampai kapan sadar? Ketika sudah patah hati dan merasa terkhianati? Atau menunggu sang pujaan hati mulai pergi?
Kenapa sih ada orang yang memiliki hubungan tanpa status? Sebetulnya ada banyak alasan, diantaranya adalah tidak ingin berkomitmen secara tegas dalam hubungan. Masih ingin bebas bercengkrama dengan teman-teman lain tanpa adanya larangan dari sang Pacar.
Ada juga alasan ketika dua insan yang ragu untuk berkomitmen namun telah nyaman dengan hubungan tanpa status ini atau bisa dibilang keasikan PDKT hingga lupa tujuan PDKT itu untuk apa. Asalkan sama-sama suka dan sudah saling memahami, kenapa harus dipertegas dengan status, "pacaran"? Gini aja udah nyaman kok.
Lalu, apakah hal tersebut merugikan kedua belah pihak? Tergantung sudut pandangnya dilihat darimana. Namun, menurut saya, hubungan tanpa status adalah keputusan seorang pengecut! Tidak mau memberikan kepastian yang tegas. Tidak ingin melepas atau mempertegas.
Layaknya seseorang yang ingin masuk ke lift tapi ragu-ragu. Tidak memiliki keputusan yang mantap. Apakah mau masuk atau tidak, putuskan! Jangan ragu dan mengganggu lalu lintas di sekitarnya.
Atau kalian menjalani hubungan tanpa status karena ingin punya teman ngobrol saja? Bisa curhat sana curhat sini, saling melontarkan kata "sayang" biar dianggap punya pasangan tetapi tidak ada ikatan?
Ingat, ini masalah hati dan perasaan, tidak boleh sembarangan. Jangan gantungkan perasaan seseorang, dia hidup bukan untuk kau permainkan! Jangan kau siksa dengan harapan yang tak bisa kau pastikan kebenarannya. Kalau iya, perjuangkan dan utarakan perasaan. Kalau tidak, hentikan dan sampaikan untuk tetap berteman.