Mohon tunggu...
Munawar Aziz
Munawar Aziz Mohon Tunggu... profesional -

Kepada Matahari yang menyinari bumi, kepada bulan dan bintang yang menerangi kegelapan, kepada hamba-hamba yang tunduk dan patuh pada Yang Maha Kuasa, berbuat baiklah, sebesar apa pun kita bisa lakukan... \r\n\r\n"Be The Best with Practice", BEST PRACTICE. www.akucintamenulis.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Warisan Abadi di Muka Bumi

31 Mei 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:44 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang akan kita wariskan ketika kita tidak ada nanti? Apa yang akan kita berikan kepada generasi yang akan datang? Atau justeru kita tidak memiliki apa-apa? Hanya harta melimpah dan segala fasilitas dunia? Itu memang memberi manfaat bagi anak cucu kita. Namun berapa lama warisan itu bertahan? Apakah warisan itu memberi manfaat bagi kita yang sudah meninggal? Bila warisan itu di sedekahkan, mungkin akan menjadi amal ibadah kita. Ironisnya adalah kita benar-benar tidak punya apa-apa untuk diwariskan, karena kita memang miskin.

Ketika kita mati, maka semua yang berhubungan dengan dunia akan terputus, kecuali tiga perkara: Amalan yang kita lakukan selama hidup, anak yang sholeh yang selalu mendoakan kita, dan ilmu yang bermanfaat. Tiga hal itu yang akan terus mengalir pahalanya, walau kita sudah meninggal dunia. Apakah kita sudah memiliki ketiganya? Atau mungkin salah satunya?

Menulis adalah salah satu cara bagaimana kita memberikan dan mewariskan ilmu yang bermanfaat. Semua pengalaman dan perjalan hidup kita, pengetahuan dan ilmu yang kita pelajari, dan semua ide pemikiran positif yang kita tuliskan. Semua itu bisa dituliskan, dan memberi manfaat bagi yang membacanya.

Tulisan yang kita buat dan publikasikan lewat buku, surat kabar, dan blog akan jalan-jalan kemana saja tidak terhalang ruang dan waktu. Media internet mempermudah jangkauan tulisan seakan memiliki sayap terbang kemana dia mau, ke belahan dunia mana saja dia hinggap di tangan pembaca. Tulisan bisa diterima dan dibaca pagi, siang, sore, bahkan malam.

Suatu ketika kita akan bertemu dengan tulisan yang sudah kita tulis 10 bahkan 20 tahun yang lalu. Karena tulisan kita tidak memiliki batas usia. Dia akan terus hidup, walau penulisnya sudah tiada dan berada diliang kubur.

Tulisan adalah warisan abadi hingga akhir dunia, tak lekang oleh ruang dan waktu. Akan menjadi warisan selamanya. Apalagi tulisan yang memberikan banyak manfaat dan hikmah bagi pembacanya. Tulisan yang berisi ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat. Tulisan yang berisa pengalaman hidup.

Ayo terus menulis dan memberikan warisan abadi dimuka bumi. Selamat Menulis... “Be The Best with Practice, BEST PRACTICE” (Jakarta, 31 Mei 2013)

Sumber gambar: Google Picture

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun